Kendaraan Terjebak Lima Hari

Kendaraan Terjebak Lima Hari

Jalan Sungaipenuh-Tapan Bisa Dilalui

SUNGAIPENUH - Setelah lima hari terjebak karena longsor di jalan Sungaipenuh-Tapan akhirnya Kamis (31/1) kemarin kendaraan roda dua, roda empat dan roda enam yang akan ke Sungaipenuh dan Tapan bisa menggunakan jalan.

Hal ini setelah alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi bekerjasama dengan Dinas PU Kotasungaipenuh diturunkan kelokasi longsor untuk membersihkan material longsor.

Walikota Sungaipenuh, Asafri Jaya Bakri saat meninjau lokasi longsor di KM 32 jalan Sungaipenuh-Tapan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Provinsi terkait penanganan longsor. “Semua penanganan, alat dan operasional oleh kontraktor pengerjaan jalan Provinsi,” ujarnya. 

Dikatakannya, Pemkot Sungaipenuh tidak ada dana besar untuk menangani longosor. Yang ada dana rutin dan dana tanggap darurat. Karena jalan Provinsi kita Sangat harapkan uluran tangan dari Provinsi,” ucapnya.

Sementara Kasi Jalan dan Jembatan Kasman mengatakan, longsor terjadi di 33 titik, dari Kilometer (Km) sampai KM 36. “Hanya 10 Km yang bagus. Di Km 32 termasuk yang terparah,” ujarnya.

Dikatakannya, dua hari setelah longsor alat berat langsung bekerja membersihkan material longsor. “Sudah 3 hari kerja. Kita bersihkan 9 titik yang besar-besar yang tidak bisa dilalui kendaraan. 20 titik belum dibersihkan,” ungkapnya.

Walikota menambahklan untuk memperbaiki kerusakan jalan Sungaipenuh-Tapan telah dianggarkan tahun 2013 ini sebesar Rp 8 Miliar. “Katanya sudah dianggarkan Rp 8 M, tapi untuk atasi longsor tidak ada,” ucapnya.

Disebutkannya longor menyebabkan lumpuhnya transportasi dan ekonomi Kerinci dan Sungaipenuh. Karena BBM dan sembako dibawa melalui jalan Sungaipenuh-Tapan. “Kondisi seperti ini tidak bisa berlarut-larut,” cetusnya.

Untuk itu pihaknya berharap Dinas PU Provinsi dapat men-standby-kan alat berat di Sungaipenuh. “Harus ada alat khusus di standby kan disini. Butuh 2 eksavator, 1 tronton dari Provinsi,” tambah Kasi Jalan dan Jembatan.

Sedangkan Kepala BPBD Irman Jalal mengatakan, sesuai informasi dari BMG Januari hingga Maret banjir Sungaipenuh terancam puting beliung dan longsor. Salah seorang sopir yang membawa semen dari Padang ke Sungaipenuh mengaku sudah lima hari terjebak di KM 32, karena longsor.

Supir lain mengaku timun yang dibawanya dari Padang rusak karena lima hari terjebak longsor.”Timun sudah busuk,” ucapnya.

(dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: