>

Warga Kembali Waspadai Banjir

Warga Kembali Waspadai Banjir

SENGETI - Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan ini membuat warga yang wilayahnya sering banjir kembali waspada. Warga kuatir jika banjir yang ke dua kalinnya ini lebih besar dari banjir sebelumnya. ‘’Sekarangkan di hulu masih banjir kami kuatir banjir kali ini lebih besar, karena selain mendapat kiriman air dari hulu hujan di sini juga deras,’’ papar Lukman warga di Muarojambi ketika ditemui.

            Lukman menambahkan, karena air Sungai Batanghari kembali naik petani menunda untuk melakukan musim tanam. ‘’Dari pada baru ditanam dan tiba-tiba banjir lebih menunda dulu, sebelum mengalami kerugian,’’ tukasnya

            Dari hasil prediksi BPBD Muarojambi, banjir masih akan terjadi. Perkiraan terjadi sekitar Maret mendatang. Pasalnya pada Maret curah hujan. Kendatipun curah hujan rendah tetapi rutin terjadi.

            ‘’Meskipun hujan nanti tidak deras, tetapi intensitasnya akan sering terjadi, sehingga bisa mengakibatkan banjir seperti kemarin,’’ tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Muarojambi, Zakir.

            Zakir menambahkan, jika masyarakat saat ini diminta untuk tetap waspada. Karena jika banjir terjadi lagi seperti pada bulan Desember lalu, dikhawatirkan masih akan menelan kerugian besar. Terutama untuk sektor peternakan ikan dan pertanian. Namun jika masyarakat telah mengetahui sejak saat ini, maka kerugian tersebut dapat di minimalisir.

            ‘’Prediksi ini, bukan sekedar perhitungan pihak BPBD belaka. Tetapi pihak BMKG juga telah memberikan surat pemberitahuan ke BPBD muarojambi, berdasarkan perhitungan teknis mereka. Perhitungan ini, merupakan hasil analisa dan perhitungan dari BMKG,’’ sebut Zakir.

            Namun, belum dapat dipastikan apakah banjir yang terjadi pada Maret mendatang, akan lebih besar dari banjir yang terjadi pada desember lalu. Tetapi seperti banjir biasanya, meluapnya sungai batanghari, banyak disebabkan air kiriman dari hulu. Sehingga tidak dapat di prediksi.

            Pada banjir yang terjadi Desember 2012 lalu telah merendam 2.034 rumah dan juga menenggelamkan 317 hektar lahan pertanian. Selain itu, banjir juga banyak memutuskan jalan desa di berbagai kecamatan. Sehingga akses untuk menuju desa, terpaksa dialihkan melalui jalur air. Tak hanya itu, dari perhitungan BPBD, 10 sekolah juga terpaksa dikosongkan, lantaran lantainya terendam air.

(era)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: