Anak Autis Perlu Dibimbing dan Dibekali Keterampilan

Anak Autis Perlu Dibimbing dan Dibekali Keterampilan

JAMBI-Anak penyandang autis, yaitu anak yang biasanya

mengalami gangguan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa,
perilaku, komunikasi maupun interaksi sosial, perlu mendapatkan bekal
keterampilan sejak dini.

Pimpinan Kiddy Autisme Center, Abdullah Zahid, mengatakan pembekalan
keterampilan dimaksudkan untuk menyiapkan anak agar nantinya bisa
mandiri dalam kegiatan sehari-hari.

\"Dengan memiliki keterampilan,
kedepannya, ketika anak-anak ini sudah dewasa, keterampilan tersebut
bisa menunjang kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, dan tentunya
tidak tergantung dengan orang lain,\" ungkapnya, kemarin.

Menurut Zahid, anak autis memiliki potensi yang sama dengan anak
normal lainnya. Bahkan, tak jarang anak autis yang memiliki kelebihan.
Kelebihan inilah yang harus diasah dan dikembangkan. Untuk itu, orang
tua maupun tenaga pendidik, harus jeli melihat potensi yang dimiliki
anak autis. Masing-masing anak autis, memiliki kelebihan
masing-masing. Baik dalam bidang seni, akademik, bisnis, ataupun
bidang lainnya.

\"Seperti beberapa anak didik saya, yang merupakan penyandang autis
memiliki masing-masing kelebihan. Ada yang terampil membuat home
industri, ada yang terampil dalam bidang tarik suara dan ada juga yang
jago dalam bidang komputer,\" bebernya.

Dijelaskannya, potensi yang dimiliki anak autis tersebut, sebelumnya
dikenali dan digali secara cermat. Di Kiddy Autism Center sendiri,
anak-anak diberikan beragam keterampilan, yang disesuaikan dengan
potensi anak.

Seperti menari, menyanyi, home industri, bermain musik
dan lain sebagainya. Yang tidak kalah penting adalah, bagaimana
penanganan anak penyandang autis sudah dilakukan sejak dini. Pasalnya,
jika terlambat penanganannya juga cukup berat.

\"Pada prinsipnya, gejala autis ini sudah bisa dikenali sejak dini.
Namun, terkadang memang banyak orang tua yang merasa malu jika anaknya
disebut autis,\" tegasnya.

Selain itu, lanjut Zahid, pola asuh juga sangat penting, karena pola
asuh yang kurang tepat bisa mengakibatkan perilaku anak tidak
terkontrol. \"Ini juga salah satunya, terkadang pola asuh di terapis
dengan di rumah tidak sinkron. Baik dari pola makan, maupun hal
lainnya. Sehingga, menyebabkan prilaku anak yang sudah dibentuk
berubah lagi,\" tukasnya.

(kta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: