SDN 162 Sejinjang Benahi Kebersihan Sekolah

SDN 162 Sejinjang Benahi Kebersihan Sekolah

JAMBI-Menjadi kepala sekolah di SDN 162 Sejinjang, Jambi Timur adalah tantangan buat Aharti, SPd. Ibu kepala sekolah yang baru pindah dari SDN 181, Jelutung ini mengaku baru tiga bulan merambah tempat tugasnya yang baru. Meski begitu, ia sudah mulai menunjukkan kesungguhannya membenahi sekolah itu.

            \"Banyak yang harus dilakukan di sekolah ini. Salah satunya adalah kebersihan,\"katanya saat dijumpai di kantornya kemarin. Aharti menambahkan bahwa saat kali pertama datang dilihatnya memang banyak yang harus dibenahi, terutama kebersihan.

            \"Bagaimana anak bisa nyaman belajar kalau tempatnya tidak bersih,\"sergahnya. Maka dari itu, sudah sekitar tiga bulan yang lalu ia membudayakan hidup bersih di kalangan guru dan siswanya.

            Mengayomi 11 orang guru dan 203 orang murid, Aharti sering membersihkan sendiri lingkungan sekolah yang kotor. Ia berharap teladan yang ia berikan bisa menjadi contoh buat guru dan siswa di sekolah itu. \"Saya tidak bisa menyuruh, Tapi, ya itu tadi, saya sering membersihkan sendiri lingkungan yang kotor dengan harapan menjadi teladan,\"jelasnya.

            Selain itu, ia juga mulai menertibkan sepatu para siswa. Untuk daerah Sejinjang yang lebih sering berlumpur, ia menoleransi anak didiknya melepas sepatu di dalam kelas. Maka ia pun berguyur membuatkan rak sepatu untuk di depan kelas. Belum semua memang, tapi sudah mulai terlihat rapi dan bersih.

            Tak kalah penting, lanjutnya, adalah pohon peneduh. Menurutnya sekolah ini harus lebih banyak pohonnya. Saat ini memang terlihat gersang. Namun ia bertahap mulai menanami pohon yang diawali dengan pembuatan pot di depan kelas.

            Air dan kamar mandi menurutnya juga menjadi hal penting. Sejak berdiri tahun 1982, SDN 162 ini ternyata tidak mempunyai sumur sendiri. Akibatnya, kamar mandi jadi kotor dan bau. Maka ia pun memberanikan diri untuk membeli mesin pompa air untuk distribusi air ke kamar mandi sekolah. \"Sebelumnya, pelayan sekolah harus mengangkat air cukup jauh sehingga tidak maksimal di kamar mandi. Sekarang alhamdulillah, ada mesin air, semua menjadi lancar,\"pungkasnya.

(tya) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: