Banjir, Tiga Desa Terisolir
MERANGIN - Hujan deras yang mengguyur semalam, membuat Sungai Batang Mesumai meluap hingga ke badan jalan setinggi satu setengah meter. Akibatnya, 15 rumah di Kecamatan Batang Mesumai terendam dan akses jalan di tiga desa, terputus.
15 rumah, yakni dua rumah di Desa Pulau Baru, 10 rumah di Desa Rantau Alai, dua rumah di Desa Kederasan Panjang, dan satu SD di Desa Pelangki. Akses jalan dari Desa Pulau Layang, Desa Pulau Baru dan Desa Kederasan Panjang untuk menuju Kota Bangko, terhambat.
Kejadian ini banyak warga yang menerobos genangan banjir di jalan untuk menuju dua desa terisolir. Namun banyak juga kendaraan roda dua yang mogok akibat nekat melewati genangan banjir.
Anwar (28) pengendara motor, mengatakan dirinya hendak menuju Desa Pulau Baru, namun terpaksa berjalan kaki dan meninggalkan sepeda motornya di Desa Rantau Alai, karena sepeda motornya tidak mampu melewati genangan air.
Sementara Camat Batang Mesumai, Wahidin, mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir yang terbesar selama 10 tahun terakhir, ‘’Karena pada tahun-tahun sebelumnya, banjir tidak pernah sampai di badan jalan,’’ ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya sekarang telah melakukan kordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin untuk menangani banjir. ‘’Bantuan untuk korban banjir, kami telah melakukan kerja sama dengan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan,’’ ujarnya.
Sementara Kepala BPBD Merangin, Hamidi, melalui Kasi Tanggap Darurat, Afrizal, membenarkan adanya banjir yang melanda tiga Desa di Kecamatan Batang Mesumai, dan sekarang pihaknya telah menurunkan tim untuk berada di lokasi banjir. ‘’Kami telah menurunkan tim di lokasi banjir,’’ ungkapnya.
Kerugian, akunya, ditaksir berkisar belasan juta rupiah. ‘’Karena warga yang rumahnya terendam masih sempat menyelamatkan harta bendanya,’’ tandasnya.
(bjg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: