>

Anggaran Tanggap Bencana Rp 15 M

Anggaran Tanggap Bencana Rp 15 M

JAMBI- Anggaran tanggap bencana yang dianggarkan pemerintah Provinsi Jambi dalam APBD tahun 2013 ini, senilai Rp 15 Miliar (M). Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus menyebutkan, anggaran itu dianggarkan sebagai antisipasi ketika adanya kejadian yang tak terduga.

“Sekitar Rp 15 miliar untuk bantuan sosial dan keadaan darurat. Kalau ada sesuatu diluar dugaan kita, anggaran ini bisa digunakan dan bantuan itu diputuskan Gubernur berdasarkan laporan dari daerah,” ujarnya usai menerima penghargaan yang diberikan BNPB pusat kepada BPBD Provinsi Jambi yang mendapatkan juara III penanggulangan bencana terbaik se Indonesia.

Dikatakannya juga, saat ini memang banjir banyak melanda berbagai daerah di Provinsi Jambi. Beberapa Kabupaten, beberap hari terakhir memang banyak terjadi. Seperti, katanya, di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo dan beberapa daerah lainnya.

“Kabupaten Kota kita monitor. Ada beberapa Kabupaten, seperti Merangin, Sarolangun, Kerinci dan Tebo. memang harus siaga,” imbuhnya.

Akan tetapi, dirinya menyebut, yang harusnya bersiaga adalah daerah hulu Provinsi Jambi, bukan daerah Hilir. “Kalau di Hulu itu banjir paling lama 1 sampai 2 hari, terus surut lagi. Karena daerah itu adalah daerah atas. Yang harus waspada adalah bagian hilir, seperti Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi, Kota dan juga Tanjab Timur dan Tanjab Barat,” ungkapnya.

Pasalnya, dia menilai, kawasan hilir merupakan kawasan yang mendapatkan banjir kiriman dari daerah hulu. Sehingga, menurut dia, dampak banjir akan lebih lama merendam daerah hilir Provinsi Jambi. “Koordinasi sangat penting dilakukan,” tukasnya.

Disebutkannya, saat bencana, jika memangsangat dibutuhkan, Bupati atau Walikota diberikan hak untuk mengeluarkan beras dari gudang Bulog hingga 3 ton. “Sementara Gubernur itu sampai 5 ton. Jadi, dia (Gubernur, Walikota, Bupati, red) bisa mengeluarkan beras di gudang dolog, andai kata terjadi sesuatu yang tak diinginkan,” ujarnya.

Soal longsor, Gubernur mengaku, sudah mendengar adanya informasi, jika Sungai Penuh – Tapan jalurnya tak bisa dilalui. “Kta sudah minta PU yang menangani. Memang saat musim penghujan ini, kita harus siapkan alat di tempat longsor itu. Saya dapat laporan dan sudah saya instruksikan PU agar menyiapkan alat kesana,” tandasnya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: