>

Distribusi Jamkesmas Tidak Tepat Sasaran

Distribusi Jamkesmas Tidak Tepat Sasaran

MUARABULIAN – Penyaluran Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) kepada masyarakat di Kecamatan Muara Bulian tidak tepat sasaran. Pasalnya masih banyak warga yang tidak mampu yang sebelumnya mendapatkan Jamkesmas tapi sekarang tidak mendapatkannya. Mereka menilai pemerintah tidak jeli dengan keberadaan perekonomian dan kesulitan mereka.

            Abdul Kadir (74) warga RT 3 RW 01 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Muara Bulian, Batanghari mengaku jika keluarganya tidak lagi mendapatkan kartu Jamkesmas. ‘’Padahal tahun sebelumnya mereka sekeluarga mendapatkan kartu untuk berobat gratis. Bahkan kartu Jamkesmas itu sangat membantu untuk operasi saya ke Jambi,’’ ujarnya ketika dikonfirmasi di kediamannya, Kamis 07/02 kemarin.

            Dijelaskanya, dirinya saat ini tidak lagi mampu untuk melakukan kerja berat. Hal itu dikarenakan faktor usia. Sementara, istrinya, Murni (50) hanya bekerja sebagai buruh garap karet milik tetangga mereka yang kebunnya sudah hamper tidak dipakai lagi. Itupun dengan bagi hasil yang cukup kecil.         Sementara, dirumahnya juga masih bernaung anaknya yang juga telah berkeluarga. Sehingga dengan tidak adanya jaminan dari kartu Jamkesmas tersebut, dirinya khawatir dengan biaya perobatan untuk keluarganya. Sebab, diakuinya, jangankan untuk biaya berobat, untuk biaya hidup sehari-hari saja hanya istrinya yang mencari dari bagi hasil sadap karet. ‘’Sekarang yang mencari hanya istri. Itupun hanya bisa mencari uang Rp 7 ribu perhari dari bagi tiga hasilnya nyadap karet tetangga,’’ jelasnya.

            Sementara Usman tetangga dari Abdul Kadir juga mengeluhkan hal yang sama tentang tidak meratanya pembagian Jamkesmas. Tetapi dirinya lebih beruntung. Karena anak dan istrinya masih mendapatkan kartu Jamkesmas. Hanya dirinya saja yang tidak lagi mendapatkan kartu Jamkesmas.

            Usman juga berniat mempertanyakan hal tersebut kepada Lurah dan Camat. Terutama alasan apa sehingga dirinya dan keluarga Abdul Kadir tidak lagi mendapatkan kartu Jamkesmas. ‘’Sementara di tetangganya juga ada warga yang dianggapnya lebih mampu, namun mendapatkan Jamkesmas,’’ tutur Usman yang mengaku kerja sebagai kuli gerobak ini dengan penghasilannya Rp 20 ribu perhari.

            Terpisah, Kabid Pelayanan kesehatan Masyarakat (PKM), H Muhksin, mengungkapkan jika ada warga yang tidak masuk kuota mendapatkan kartu Jamkesmas akan diganti dengan kartu Jamkesda. Sebab, dirinya sendiri tidak mengetahui secara detail siapa-siapa saja yang sebelumnya dapat Jamkesmas dan tidak dapat Jamkesmas. ‘’Bagi warga yang tidak mendapatkan Jamkesmas untuk tetap tenang karena akan dialokasikan ke Jamkesda. Namun, mereka harus melaporkan ke Lurah atau rt terlebih dahulu,’’ ujar Muhksin.

            Dikatakannya, pendataan bagi warga penerima jamkesmas dilakukan oleh Badan Pusat Stastistik pada tahun 2011, bukan Dinas Kesehatan, ‘’Dan yang mencetak kartu jamkesmas adalah Kementrian Kesehanatan,’’ pungkasnya.

(adi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: