>

Menpora Restui Musornaslub

Menpora Restui Musornaslub

JAKARTA -  KONI Pusat bisa menarik nafas lega. Itu setelah Menpora Roy Suryo memberikan lampu hijau berlangsungnya Musornaslub (Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa) hari ini (19/2) dan besok (20/2) di Bandung.

                Namun Roy tak serta merta melepas atau mengontrol acara tersebut. Pengganti Andi Mallaranggeng itu berharap Musornaslub tidak melenceng dari aturan.

                Usai bertemu dengan Ketua umum KONI Pusat Tono Suratman dan Ketua Umum KOI Rita Subowo di kantornya kemarin (18/2), Roy menegaskan Musornaslub harus sesuai koridor. \"Saya mendukung Musornaslub yang diadakan KONI di Bandung. Dengan catatan hasil rekomendasi nanti sesuai aturan dan tidak melenceng dari yang diagendakan,\" ucap Roy.

       Dalam kacamata Roy, apapun yang dihasilkan dari Musornaslub tersebut jangan sampai menabrak aturan yang selama ini menjadi pedoman dari pemisahan tugas KONI Pusat dan KOI. Yakni Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005.

       Menpora juga menggaris bawahi bahwa kalaupun terjadi perubahan harus dengan mekanisme yang sesuai. Dengan kata lain, meskipun menyatakan akan menerima hasil Musornaslub, dirinya tetap berpegangan pada hukum yang berlaku.

       \"Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan itu ada karena undang-undang kan juga bukan kitab suci dan harga mati. Akan tetapi (kalaupun ada) perubahan harus melalui struktur dan mekanisme yang disepakati hukum,\" kata Menpora.

       Musornaslub ini lahir dari keinginan KONI Pusat untuk mengambil alih fungsi KOI terkait tugasnya melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga internasional. Rencana ini akan dikuatkan dengan memasukkan tugas baru tersebut dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

       Di sisi lain, Tono yang dikonfirmasi menyatakan menerima sikap tersebut. Dirinya menegaskan, keinginan tersebut bukan didasarkan pada kemauan pribadi semata. Melainkan amanat dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat yang diselenggarakan pada 2012 lalu.

       Wacana untuk kembali menyatukan KONI dengan KOI muncul pertama kali dalam Rembuk Olahraga Nasional yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, 7-9 Desember lalu. Kala itu diputuskan bahwa KONI lah satu-satunya National Olympic Committee (NOC) yang diakui.

       \"Tadi Menpora kan mengatakan bahwa undang-undang bukanlah kitab suci dan (undang-undang) itu sudah (berlaku) tujuh tahun. Jadi tentu harus ada revisi dan rekomendasinya itu datang dari kita (KONI Pusat). Pastinya rekomendasi yang baik, merombak yang sudah ada agar menjadi lebih baik,\" ujar Tono.

(dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: