Wagub Setuju Kinerja RSUD Diaudit

Wagub Setuju Kinerja RSUD Diaudit

JAMBI-Audit terhadap kinerja RSUD Raden Mattaher Jambi sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja. Setelah sebelumnya BPK RI  mengatakan bisa mengaudit kinerja tersebut, sekarang giliran Wagub Jambi Fachrori Umar yang tidak mempermasalahkan audit itu dilakukan.

Kepada sejumlah wartawan, kemarin, wagub mengatakan dirinya setuju jika kinerja dari RSUD plat merah itu diaudit oleh BPK. Sebab, hal ini berkaca dengan banyaknya keluhan yang datang dari masyarakat.

\"Saya sangat-sangat mendukung, ya memang harus diaudit, itu perlu dipikirrkan ke depan untuk tidak lagi kejadian,\" katanya. 

Namun, dia yang juga merupakan Ketua Harian KPA Jambi mengaku belum mengetahui persis tentang meninggalnya bayi seorang ibu yang merupakan ODHA yang awal Februari lalu terjadi. \"Saya belum dapat laporannya,\" kata Fachrori.

Terhadap hal ini, Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Provinsi Jambi mengaku telah menindaklanjuti adanya tudingan penelantaran pasien ODHA tersebut. \"Sudah kita urus dan sudah kita pelajari dimana letak salahnya, letak lalainya dan itu merupakan tanggung jawab kita bersama,\" kata Aspan Effendi, Sekretaris KPA Provinsi Jambi menambahkan.

Selain KPA menurut Aspan dari LSM pun ikut juga membantu untuk menyelesaikan kasus ini. \"Dari LSM pun juga ikut membantu kita menyelesaikan hal ini pihak RS pun bertanggung jawab atas hal ini kita upayakan supaya hal ini tidak terjadi lagi ke depannya,\" sebutnya.

David Chandra Harwindo, Koordinator KP Kanti Sehati Sejati Jambi sangat menyesalkan pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi. Menurutnya kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, penelantaran persalinan ODHA juga pernah terjadi tetapi tidak sampai mengakibatkan meninggal.

\"Ini bukan yang pertama terjadi, sudah dua kali kejadian seperti ini dan kami sangat menyayangkan itu, mestinya RSUD profesional dalam penanganan pasien termasuk juga untuk ODHA,\" kata David. 

Menurutnya berkaca dari pengalaman meninggalnya bayi akibat tidak segera ditangani oleh pihak RS saat ini ada tiga ibu hamil ODHA yang pasca kejadian itu takut untuk melakukan persalinan di RSUD.

\"Yang pasti mereka takut kejadian ini terulang lagi, kita mungkin mengarahkan ke RS di Palembang, tapi bagaimana lagi karena terbentur biaya kemungkinan ya akan di Jambi,\" jelasnya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: