Investasi, Pemkab Harus Bantu Perizinan
JAMBI- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendukung penuh rencana penanaman modal asing oleh investor Thailand untuk membuka pabrik crumb rubber di Bungo. Meski sebelumnya, sempat terjadi ganjalan terhadap rencana investasi itu.
‘‘Namun sudah kami fasilitasi pertemuan dengan Pemkab Bungo karena selama ini berbagai perizinannya tidak keluar dan investor itu mengadu ke kami. Kemudian dalam rapat itu kita minta Pemkab Bungo membantu proses perizinannya,’‘ ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM dan PPT) Provinsi Jambi, Hefni Zen.
Dia juga menyatakan, sudah disepakati untuk membuat industri hilir dari karet. Namun demikian, apa bentuk produk hilirnya itu dirinya kurang tahu secara pasti. Yang jelas sudah ada perjanjian seperti itu.
‘‘Kalau tidak salah sekarang ini sudah clear dan tidak ada masalah lagi. Karena biasanya jika izinnya tidak keluar tentu investor itu akan mengadu ke kami lagi. Tapi inikan tidak, berarti sudah clear,’‘ tambahnya.
Hefni menyatakan Pemerintah Kabupaten Tebo ternyata juga mengajukan permintaan pendirian pabrik atau investasi pabrik karet remah atau crumb rubber. ‘‘Sehingga nanti juga akan kita dorong lagi untuk itu,’‘ jelasnya.
Sementara itu, dari informasi yang berhasil diketahui, investor Thailand yang akan berinvestasi itu adalah Sri Tang Agro Industry Public Company Limited. Dan akan mendirikan perusahaan pabrik karet di Jambi dengan nama PT Star Rubber. PT itu yang telah memiliki tiga perusahaan di Indonesia yang akan menghasilkan Block Rubber Factory SIR 20 dan SIR 10 yaitu Palembang, Pontianak dan Muaro Bungo.
Sementara itu, Ketua LSM Padam, Rizal ketika dikonfirmasi juga mendukung agar Pemkab Bungo segera menerbitkan izin bagi pendirian pabrik PT Star Rubber. ‘‘Kita minta kepada bupati bungo turunkan izin PT Star Rubber agar harga getah bisa bersaing,’‘ kata Rizal.
Menurutnya, selama ini di Kabupaten Bungo, salah satu pabrik karet yakni PT Jambi Waras telah melakukan monopoli terhadap pemasaran karet rakyat. ‘‘PT Jambi Waras telah mempermainkan dan mengendalikan harga, yang selisihnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan harga karet dunia,’‘ katanya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: