Warga Berhala Lemas

Warga Berhala Lemas

SEBANYAK 20 orang warga Jambi atau 5 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Pulau Berhala tidak bisa berkata banyak dan tertunduk lemas. Hal ini disebabkan putusan final kepemilikan Pulau Berhala yang dimenangkan oleh Kabupaten Lingga. Edi Santoso selaku Kadus Berhala yang juga warga asal Jambi merasa tidak semangat lagi mengetahui putusan yang dikeluarkan MK.

 \"Padahal saya berharap Jambi yang memiliki Pulau Berhala,\" ujarnya kemarin (21/2) ketika dihubungi via ponsel.

Dia menceritakan, padahal pada awal tahun 2000, warga asal Jambi yang tinggal di Pulau Berhala lebih mendominasi dibandingkan warga asal Kepri. Tapi sejak sengketa Pulau Berhala meruncing pada tahun 2006, warga asal Jambi pun banyak hijrah dari Pulau Berhala.

\"Tadinya warga Jambi disini (Pulau Berhala, red) ada 53 KK, sekarang tinggal 5 KK saja. Karena tahun 2006 Pemprov Jambi dan Pemprov Kepri dilarang membangun Pulau Berhala, sehingga warga asal Jambi banyak yang pindah dari sini,\" tukasnya.

Menurutnya, walaupun terjadi konflik antara Pemprov Jambi dan Pemprov Kepri tentang kepemilikan Pulau Berhala. Namun warga Pulau Berhala yang berasal dari Jambi dan Kepri masih saling membantu membangun Pulau Berhala. \"Kami selaku warga kan tidak tahu menahu masalah yang terjadi,\" katanya.

Edi selaku warga Jambi, berharap agar kepemilikan Pulau Berhala, dimiliki seutuhnya oleh Pemprov Jambi, walaupun putusan MK memenangkan Kepri. \"Sekarang ini apakah kami masih boleh tinggal di Pulau Berhala,\" terangnya.

Tapi, lanjut Edi, siapapun yang menjadi pemenang, warga Pulau Berhala tetap akan saling bekerjasama satu dengan yang lainnya. Karena yang terpenting sikap hormat menghormati dan saling membantu. \"Karena kami bermukim di pulau yang sama,\" paparnya.

Mengenai bantuan yang diberikan, lanjutnya memang selama ini bantuan banyak mengalir dari Pemprov Kepri, tapi Pemprov Jambi juga beberapa kali telah memberikan bantuan bagi warga Pulau Berhala. Bantuan terakhir yang diberikan Jambi berupa empat unit pompong kepada masyarakat. \"Kalau warga Jambi dapat bantuan kami bagi dengan warga Kepri, begitupun sebaliknya,\" bebernya.

Terpisah Ketua DPRD Kabupaten Tanjab Timur, Romi Hariyanto mengungkapkan kekecewaannya karena Pulau Berhala lepas dari Jambi. Dia pun akan berkoordinasi dengan Bupati mengenai lepasnya Pulau Berhala. \"Sangat kecewa sekali, setelah koordinasi dengan Bupati, saya juga akan koordinasi dengan Gubernur,\" tegasnya.

Sementara itu, Peltu Sekda Kabupaten Tanjab Timur, Sudirman pun mengaku sedih dan kecewa akibat lepasnya Pulau Berhala dari Jambi. Namun itu adalah sesuatu yang manusiawi. \"Tentunya kami sedih dan kecewa karena tidak sesuai harapan,\" katanya.

Pemkab Tanjab Timur, tambah Sudirman tetap menerima keputusan yang dikeluarkan MK. Karena itu merupakan keputusan final yang tidak dapat diganggu gugat. \"Untuk warga Jambi yang tinggal di Berhala itu tidak masalah,\" jelasnya.

Dia menambahkan, karena dari keputusan yang dikeluarkan MK, hanya adminstratif saja yang berubah di Pulau Berhala. Dia mencotohkan tadinya terdapat dua RT di Pulau Berhala, tapi karena keputusan dimenangkan Kepri, maka dua RT milik Pemprov Jambi dihilangkan.

\"Hanya wilayah adminisitratifnya saja dipertegas. Ke depan Pemkab juga tidak akan menggelontorkan APBD ke Pulau Berhala,\" jelasnya.

Selain itu, masih menurut Sudirman, Pemkab juga akan menginventarisir aset milik Pemkab yang berada di Pulau Berhala, dan menarik seluruh aset milik Pemkab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: