Pertamina Siapkan Infrastruktur Penampungan Gas

Pertamina Siapkan Infrastruktur Penampungan Gas

JAKARTA -Rencana kenaikan harga gas elpji 12 kilogram akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur pendukungnya. PT Pertamina (Persero) merencanakan pembangunan dua terminal penampungan atau penyimpanan (storage) gas yang konstruksinya dimulai tahun 2014. “Kalau disepakati untuk menaikkan harga jual gas elpiji 12 kilogram, kami akan bangun dua storage,” ujar VP LPG dan Gas Product Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto, kemarin (21/2).

Targetnya, penampungan gas tersebut sudah bisa beroperasi pada tahun 2015. Pembangunan terminal penampungan tersebut rencananya untuk menggantikan dua storage yang saat ini sudah beroperasi. Yakni storage di Situbondo, Jawa Timur, yang berkapasitas 44 ribu metric ton (MT), dan storage Teluk Semangka, Lampung, juga dengan kapasitas yang sama.

Gigih menjelaskan, storage yang akan dibangun nanti akan memiliki kapasitas lebih besar, yakni mencapai 100 ribu MT. Salah satu lokasinya akan mengambil tempat di Tanjung Sekong, Banten, yang tengah dipersiapkan perizinannya. Sementara satu lagi di Jawa Timur yang masih belum dipastikan tempatnya. “Mungkin di Tuban atau di tempat lain. Kapasitasnya masing-masing 100 ribu MT,” terangnya.

Dua storage yang akan dibangun tersebut merupakan tempat penyimpanan di daratan. Sementara dua penampungan yang dipakai selama ini, yakni di Situbondo dan Teluk Semangka merupakan floating storage (penyimpangan terapung). “Idealnya storage itu di daratan, keamanannya lebih bagus. Kalau di laut, ada gangguan cuaca, kapal tidak bisa mengisi,” papar Gigih.

Pertamina sudah menyiapkan rencana kenaikan harga elpiji kemasan tabung 12 kilogram pada pertengahan bulan Maret mendatang. Kenaikan harga itu sebagai jalan keluar untuk menutupi kerugian Pertamina pada tahun 2012 yang mencapai angka Rp 4,7 triliun.

Dalam skema yang disiapkan, elpji tabung 12 kilogram itu akan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500 per kilogram. VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir sebelumnya menyebutkan, kalau bisa terealisasi kenaikan harga itu, maka bisa menutup kerugian sekitar Rp 1,7 triliun. Sebenarnya Pertamina bisa melakukan penghematan hingga Rp 2 triliun jika kenaikan harga gas elpiji itu dimulai Januari lalu.

(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: