Tahanan Bunuh Diri Pakai Tali Sepatu
Keluarga Duga Ada Rekayasa
SAROLANGUN - Akmadi (33) warga Desa Merangin Tua Kecamatan Mandiangin akhirnya meninggal dirumah sakit umum Sarolangun pada Rabu (20/2) Pukul 22.00 WIB, setelah sebelumnya melakukan bunuh diri di dalam ruang tahanan dengan menggunakan tali sepatu.
Polres Sarolangun Akbp Satria Adi Permana melalaui Wakapolres Kompol Pria Budi membenarkan kejadian tersebut.
“Dia menggantung diri pakai tali sepatu milik nya sendiri, dan Akmadi merupakan tahanan dari Polres Sarolangun dengan kasus narkoba,”ujar Priya Budi.
Menurut mantan Kasat Lantas Polresta Jambi ini, Akmadi ditemukan pertama kali oleh temannya sendiri didalam ruang tahanan.
“Temannya langsung menolong korban dengan melepaskan tali yang ada di leher korban, dan kemudian petugas piket yang ada di Polres langsung membantu mengangkat Akmadi dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Sarolangun,”bebernya.
Sampai di rumah sakit, Akmadi langsung diberikan nafas tambahan dan pihak dokter rumah sakit sudah berusaha menolong Akmadi, namun naasnya, nyawa Akmadi tidak bisa ditolong.
“Menurut hasil visum dari dokter RSU, Akmadi meninggal karena bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di dalamnya,”tambah Priya Budi.
Namun demikian, pihak keluarga Akmadi menolak keterangan dari pihak kepolisian dan juga menolak hasil visum yang dilakukan dokter.
Menurut pihak keluarga, Akmadi diduga meninggal karena dianiaya.
“Kami sangat curiga dengan kematian korban Akmadi yang mengalami luka-luka di sekujur tubuh, dan pihak keluarga juga mendapatkan informasi meninggalnya Akmadi bukan dari Kepolisian, tetapi dari pihak Rumah Sakit Umum Sarolangun,”ujar Murni, keluarga Akmadi, Kamis (21/2) kemarin.
Keluarga korban, menurut Murni tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Akmadi. “Polres Sarolangun mengatakan bahwa Akmadi merupakan salah satu kurir narkoba yang ditangkap beberapa hari lalu, dan kemudian ditahan di ruang tahanan Polres Sarolangun, akan tetapi pihak keluarga tidak dikonfirmasikan terkait penangkapan tersebut oleh pihak Polres,”ujar Murni.
Murni juga mengatakan, tanda-tanda bunuh diri sama sekali tidak ditemukan, seperti mengeluarkan kotoran atau mengeluarkan cairan sperma dari kemaluan korban.
“Ini (tanda-tanda) tidak kita temukan pada Akmadi, yang ada hanya luka-luka disekujur tubuh korban,”tukas Murni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: