Daerah Diminta Inventarisir Kerugian

Daerah Diminta Inventarisir Kerugian

JAMBI – Banjir yang melanda Provinsi Jambi sejak beberapa pekan belakangan menuai perhatian serius dari pemerintah. Baik tingkat I maupun tingkat II. Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan inventarisir kerugian yang terjadi di daerahnya masing-masing.

Mulai dari pendataan soal infrastruktur, fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas agama, fasilitas kesehatan serta rumah masyarakat yang terdampak akibat banjir ini.

“Yang terpenting pasca banjir, kita minta Pemkab mendata berapa banyak jalan, fasilitas umum, jembatan putus, lahan pertanian dan kesehatan serta pendidikan yang terdampak. Kalau bisa difoto, sebelum dan sesudah banjir,” imbuhnya saat menyalurkan bantuan pada kabupaten/kota kemarin.

Sebab, data itu nantinya yang akan menjadi bahan laporan pihaknya kepada pemerintah pusat. “Jadi kita bisa mendapat bantuan, terutama masalah infrastruktur. Jadi jangan lupa arsip dokumentasinya,” tegas gubernur.

Gubernur meminta, pendataan dilakukan secepatnya. Dirinya berharap, perbaikan kerusakan yang disebabkan bencana banjir kali ini bisa dilakukan secepatnya. Menurutnya, saat ini, Pemprov masih mempunyai dana tanggap darurat yang bisa disalurkan ke kabupaten/kota.

Untuk diketahui, kemarin Gubernur melakukan penyaluran bantuan untuk sejumlah daerah yang terdampak dengan banjir kali ini. Jumlah yang diberikan sendiri bervariasi. Pembagianannya diberdakan berdasarkan pendataan dan pontensi kerugian daerah.

Bantuan yang disalurkan untuk Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, diberikan bantuan berjumlah Rp 100 juta. Lalu, untuk Sarolangun, Merangin dan Tebo diberikan bantuan masing-masing Rp 150 juta. Kemudian untuk Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi senilai Rp 250 juta serta Kabupaten Tanjungjabung Timur Rp 200 juta. “Untuk Batanghari sudah disalurkan,” ujar gubernur.

Dirinya berharap, bantuan ini bisa dimanfaatkan digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti perbaikan rumah warga, bantuan sembako serta bantuan lainnnya.

Sementara untuk jumlah kerugian akibat banjir ini, belum terhitung seluruhnya. Nantinya, pasca banjir akan dihitung semua jumlah kerugian, seperti lahan pertanian, perkebunan, perikanan, infrastruktur dan lainnya. “Nanti kita minta bantuan pusat,” ujarnya.

Ditanya soal penyebab banjir ini, gubernur mengatakan, banjir tersebut adalah siklus banjir tahunan. Biasanya terjadi antara 5-10 tahun sekali. “Namun memang Jambi biasa mengalami banjir tiap tahunnya. Karena itu dipinggiran sungai batanghari biasanya rumah penduduk menggunakan tiang,” kata gubernur.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: