Stop Operasi, Puluhan Tambang Terbengkalai
JAMBI – Setelah stop beroperasi di tahun 2012 lalu, hingga saat ini ada puluhan perusahaan tambang di kabupaten-kabupaten belum beroperasi. Akibatnya, lokasi tambang mereka masih terbengkalai.
Novrizal, Kepala Seksi Dinas ESDM Provinsi Jambi mengatakan, tutupnya perusahaan tambang tersebut dikarenakan rendahanya permintaan akan hasil tambang. Selain itu, margin yang didapat tidak mencapai biaya operasional.
“Setidaknya beberapa perusahaan tambang tutup sementara di kabupaten. Kecuali di Muaro Bungo karena disana kwalitas batubaranya masih cukup bagus dan mereka masih memiliki pasar,” ungkap Novrizal selaku kepala seksi dinas ESDM kepada Jambi Ekspres kemarin (26/2)
Menurutnya, harga batu bara yang sangat rendah yang membuat perusahaan-perusahaan Batu bara memutuskan untuk menutup sementara. Dan juga krisis Eropa turut memberikan andil terhadap turunnya permintaan Batubara Indonesia.
“Menurut analisa beberapa ekonom, hal ini akan berlangsung cukup lama. Dan di tahun 2013 ini kemungkinan perusahaan tersebut belum beroprasi secara maksimal,” ungkapnya.
Dengan banyaknya perusahan yang tutup, otomatis menyebabkan berdampak kepada ekonomi masyarakat dimana jumlah pengangguran semakin meningkat.
Hingga saat ini bungo masih memegang kendali akan perusahaan pertambangan dimana dari 17 perusahaan tambang yang terdaftar, tercatat hanya 5 yang menutup perusahaannya di tahun 2012.
“Bungo bertahan karena kwalitasnya masih bagus yakni 600 kilo kalori (kkl ya?)/kg. Harganya masih stabil meskipun turun tapi masi bisa mendongkrak,” ucapnya.
Dikatakannya, meskipun perusahaan tersebut menutup usaha tambang mereka, namun tetap harus menjalankan kewajiban mereka dalam hal keuangan kepada pemerintah. ‘’Iuran per hektare per tahun dan juga rencana pengelolaan lingkungan,’’ tukasnya.
(cr10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: