Sulit Berantas Penyelundupan
Ekspor-Impor Jambi Lesu
JAMBI – Pihak Bea Cukai mengaku kesulitan untuk memberantas kegiatan penyelundupan yang dilakukan sejumlah oknum di perairan Jambi. Pelaksana harian Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Kantor Pelayanan Bea Cukai, Jambi, Heri Winarko menjelaskan, kesulitannya karena kegiatan itu telah memiliki jaringan yang luas.
Lagi pula, secara langsung kegiatan itu mempengaruhi perekonomian warga di sekitar. \"Jika kita bubarkan kegiatan itu, akan menimbulkan dampak ekonomi dan sosial di tengah masyarakat di sana. Jadi kami biarkan saja. Lagi pula sebagian mereka juga melaporkan kepada kami kegiatannya itu,\" ucapnya.
Hingga saat ini, kegiatan ekspor impor Jambi masih terbilang lesu. Menurutnya, lesunya kegiatan ekspor impor di Jambi ini disebabkan bebeapa hal. Diantaranya, keenganan perusahaan pelayaran pemilik kontainer menerima pesanan untuk membawa barang-barang mereka dari dan ke Jambi.
\"Selain jumlahnya (barang yang ekspor, red) terbatas, para pengusaha kontainer enggan menerima ‘job’ dari Jambi, karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan,\" katanya.
Pemilik kontainer, tambahnya, biasanya mau menerima job dari para eksportir jika mereka juga menerima job dari importir. \"Artinya, perusahaan pelayaran mau membawa barang ke Jambi dari luar negeri, jika dari Jambi mereka menerima pesanan untuk membawa barang keluar negeri. Sehingga kontainer yang dipesan tidak dalam keadaan kosong ketika menuju atau keluar dari Jambi,\" terangnya.
\"Jumlah importir di Jambi sudah sangat terbatas. Kami tidak tahu sebabnya, karena untuk urusan itu ada instansi lain yang menangani.,\" tambahnya.
Ditanya apakah sepinya kegiatan ekspor-impor karenanya adanya ‘pelabuhan tikus’ di wilayah perairan Jambi sehingga menyebabkan kegiatan ekspor impor sepi? Dia mengelak. \"Tidak sampai mengganggu. Kegiatan itu dilakukan dalam skala kecil, sehingga tidak menganggu kegiatan ekpor-impor secara umum. Biasanya mereka (penyeludup, red) menggunakan kapal-kapal kecil yang daya angkutnya juga kecil,\" jelasnya.
Heri menegaskan, penyebab minimnya ekpor-impor di Jambi juga dipicu keterbatasan fasilitas pelabuhan di Jambi. Selain itu karena rendahnya ketinggian pelabuhan Muara Sabak. Sehingga, kapal-kapal besar tidak dapat masuk ke Pelabuhan Talang Duku.
\"Ketinggian jembatan Muara Sabak sangat berpengaruh terhadap arus pelayaran kapal. kapal-kapal besar tidak dapat keluar-masuk dengan leluasa ke Pelabuhan Talang Duku di Kumpeh,\" pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: