Mayat Alif Akhirnya Ditemukan

Mayat Alif Akhirnya Ditemukan

Korban Hanyut di Bungo Masih Dicari


SUNGAIPENUH- Mayat Alif (5), warga Desa Koto Beringin, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungaipenuh, yang hilang terseret arus air Sungai Batang Merao akhirnya ditemukan Jumat malam (1/3) sekitar pukul 23.30 WIB di Desa Paling Serumpun yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Desa Koto Beringin.

Mayat ditemukan dalam kondisi mengapung dan tertelungkup. Jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit MHA Thalib Kerinci untuk diotopsi.
Sebelumnya, berbagai upaya dilakukan pihak keluarga selama 4 hari untuk menemukan korban. Pencarian dilakukan siang dan malam hingga batas Sungai di Kumun Debai.

Selain melakukan kegiatan yasinan, di rumah korban anggota keluarga korban melakukan pemotongan kambing di halaman rumah, sebagai syarat yang diminta \"orang pintar\" untuk pengganti nyawa korban.

“Dengan ditemukan mayat Alif kami merasa lega juga, walau Alif sudah meninggal dunia, tapi kami bisa melihat jasadnya dan menguburkannya baik-baik,” ujar salah seorang keluarga.

Pantauan koran ini sekitar pukul 00.00  jasad Alif telah diotopsi dan dibawa pulang kerumahnya di Koto Beringin. Ratusan warga telah berkumpul dirumah korban, sekitar pukul 01.00 WIB dinihari Sabtu (2/3).

Alif disemyamkan di tempat pemakaman keluarga di Desa Koto Beringin, Hamparan Rawang.

 

Sementara itu, Padli Bin Herman (9) warga Dusun Padang Palangeh, Kecamatan Pelapat Ilir, yang hanyut terbawa arus Sungai Batang Pelepat. Kejadian tersebut terjadi Sabtu (02/03) sekira pukul 15.00 WIB sampai saat ini belum ditemukan.

Bocah yang masih duduk di kelas IV SD Negeri 48 itu, hanyut terbawa arus saat dirinya berenang bersama kawan-kawanya di sungai Batang Pelepat. Namun naas baginya, ia tersereta arus Sungai Batang Pelepat itu.

Hal tersebut diakui oleh Hilal, warga sekitar yang mengatahui kejadian itu langsung memberitahu warga sekitar. Mendengan adanya kabar anak hanyut, warga pun berduyun-duyun pergi ke sungai untuk membantu mencarinya. Hanya saja, pada hari itu juga, korban belum ditemukan.

 Menurutt Hilal, ketika korban terjatuh, temannya bersaha untuk menolongnya. Namun apa daya, korban tidak bisa terselamatkan lagi. “Teman mencing korban berusaha untuk menolong dengan cara menarik, namun kata teman korban semakin ditarik, semakin berat pula tarikan arus sungai itu,” ujar Hilal.

Dari keterangan saksi, Sabtu sore hingga malam, warga setempat masih berusaha mencari korban. Karena minimnya alat untuk mencari, akhirnya warga yang berusaha mencari tanpa bantuan instansi terkait pun menghentikan pencarian. Keesokan harinya warga kembali mencari korban yang belum ditemukan.

“Sabtu kemarin tidak ada bantuan, sekarang (kemarin, red) ada bantuan dari Tagana, PMI dan pihak kepolisian,” ujarnya.

Meskipun ada batuan pencarian dari Tagana dan PMI hingga sore hari belum juga membuahkan hasil. Dalamnya dan derasnya arus sungai membuat kesulitan pencarian korban.

“Kita tidak ada alat selam untuk mencari korban, atal menjadi kendala, BPBD dan PMI juga tak miliki alat selam,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Pelepat Ilir, AKP Slamet Riyadi ketika dikonfirmasi mengatakan, anggota Polsek juga ikut dalam pencarian.

“Meskipun tidak ada laporan, Polsek menurunkan anggotanya dalam pencarian,” ujar AKP Slamet Riyadi.

Pantauan Koran ini kemarin sore, masyarakat setempat terlihat ramai di lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap korban. bahkan, sebagaian dari anggota Tagana dan PMII melakukan penyisiran korban di Sungai Batang Pelepat itu. Meskipun emikian, hingga pukul 17.00 WIB, kemarin, korban juga belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: