Gubernur Enggan Berpolemik
Pemprov Sudah Surati Mendagri
JAMBI- Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) enggan berpolemik dalam menghadapi persoalan gagalnya Provinsi Jambi mempertahankan Pulau Berhala. Dimintai keterangannya kemarin, Gubernur kembali mengungkapkan maafnya kepada masyarakat Jambi.
“Saya berjuang sesuai kemampuan saya. Apa yang bisa saya buat ya saya buat. Persoalan ini sudah lama bergulir, di masa Pak ZN, pak Sayuti, pak Mascjun Sofwan semua sudah berjuang. Kita tak bsia mengenyampingkan jasa mereka sebelumnya. Namun di masa saya sekarang, ini hasilnya. Ya harus terima apa adanya. Sekali lagi, ini fakta hukum yang berbicara. Kita sudah berbuat dan berjuang, kenyataannya begitu ya saya juga harus jentel mengakui kelemahan saya,” katanya.
“Jarang sekali ada pemerintah yang mau minta maaf dan mengakui kelemahannya. Saya minta maaf bahwa inilah keputusan MK. Begini adanya. Yang jelas, semuanya saya sudah berjuang,” tambahnya.
Ditanya terkait adanya tuntutan jika persoalan Berhala ini diselesaikan secara adat, dia mengaku akan mencoba menyelesaikannya. “Kita akan selesaikan. Kita sudah surati menteri dalam negeri,” ungkapnya.
Diterangkannya lagi, dalam persoalan sengketa pulau Berhala ini, ada Undang-undang yang beberapa pasalnya harus diharmonisasi. “Misalnya, UU pembentukan Tanjung Jabung Timur yang batasnya dengan laut Cina Selatan. Lalu UU Pembentukan kabupaten Lingga yang perbatasannya katanya berbatasan dengan Selat Berhala, itu yang perlu diperbaiki dan harus diperjelas. Maka dari itu sudah dibuat surat kepada menteri untuk minta klarifikasi,” ujarnya.
Ke depan, sambungnya, jika sudah ditetapkan oleh Kemendagri, maka pihaknya akan mempelajari lagi apa saja jenis aset pemda yang ada di lokasi pulau berhala ini. “Terutama aset pemerintah. Kalau aset pribadi tak masalah,” jelasnya.
Ditanya, soal statmen mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin yang menyatakan, pembelian tanah di pulau itu adalah sebagai bukti pengusaan Jambi terhadap Pulau tersebut? Gubernur enggan memberikan komentar banyak. “ Saya tidak mau ada komentar. Ini fakta hukum, tak perlu saya jawab lagi. Tak perlu beradu argumentasi,” tegasnya.
Sementara itu, soal kemungkinan melakukan eksaminasi putusan MK? Gubernur mengatakan itu masukan yang sangat bagus. Oleh karenanya, jika memungkinkan, maka pihaknya akan melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai hal tersebut. “Kalau memang memungkinkan, kenapa tidak. Kita kan kalau dikatakan tidak berjuang, kita sudah luar biasa berjuang. Ini bukan masalah perundingan, namun hukum. Kita sudah lampirkan bukti yang ada. Bahkan kita bawa lawyer kita ke Belanda. Tim advokasi itu juga bukan diperbaharui. Itu tim lama yang masa kerjanya diperpanjang setiap tahun,”terangnya.
“Kalau kenyataan hukum begitu kita mau bilang apa. Saya jentel. kalau rakyat menilai saya tidak mempu, itu saya serahkan kepada rakyat. Saya sampaikan bahwa kita sudah berjuang, semua fakta hukum sudah dilampiri dan bukti serta upaya sudah dilakukan,” sambungnya.
Jika dikatakan, jelasnya lagi, dia tak mampu mencari dana untuk mempertahankan Berhala? Hal itu diakuinya. “Kalau dikatakan saya harus mencari materi, itu memang saya tak mampu. Saya tak ada materi untuk itu. Saya berjuang hanya berdasarkan ketentuan. Biaya yang kita siapkan hanya yang berdasarkan Undang-undang yang berlaku,” tegasnya.
Dia juga mengaku, hingga saat ini, dia belum menerima laporan resmi dari biro Hukum Setda Provinsi Jambi yang dikepalai Jaelani terkait putusan MK tersebut. “Saya belum dapat resmi laporan dari biro hukum tentang hasil putusan itu. Sebelum saya ke cina, saya sudah perintahkan Biro Hukum untuk menyurati Kemendagri untuk mengabarkan hasil ini,” ungkapnya.
Dimintai tanggapannya soal adanya pihaknya sengaja memanfaatkan situasi untuk membuat stabilitas pemerintahannya goyang? Gubernur juga enggan berkomentar banyak. “Saya tak berfikir negatif. Saya jalankan apa adanya, saya tidak mencari populer. Namun ke depan kita optimis. Banyak yang harus kita urus, seperti mensejaterakan rakyat, soal investasi, menggaet dana pusat. Kita juga tahu, Bandara sudah jalan, pelabuhan ujung jabung juga. Sudah banyak yang dilakukan. Mau bagaimana lagi, kita harus terus berbuat,” pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: