>

Nyepi, 167 Penerbangan Dihentikan

Nyepi, 167 Penerbangan Dihentikan

TUBAN - PT Angkasa Pura I Persero Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai Bali, meliburkan semua penerbangan selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi besok (12/3). Bandara terbesar di Bali ini akan ditutup selama 24 jam penuh. Jadwal penerbangan terakhir Selasa (12/3) pukul 00.45. Sedangkan penutupan bandara dari semua aktivitas mulai Selasa pukul 06.00. Bandara kembali dibuka esok hari Rabu (13/3) pukul 06.00.

Selama penutupan berlangsung sebanyak 167 penerbangan dihentikan. Dengan rincian 113 penerbangan rute lokal dan 54 jalur internasional. \"Semua aktivitas akan kami tutup. Kecuali pelayanan emergency. Misal, bagian radar, keamanan, dan teknik mesin,\" terang Kepala Penjamin Kualitas, Keamanan dan Pelayanan Publik PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali Efferson Siregar, melalui saluran telepon genggamnya kemarin (10/3). 

Kendati demikian, bandara tetap melayani penerbangan pesawat lintas. Yakni pesawat yang melintasi Pulau Bali. Misal pesawat rute Surabaya-Australia. \"Bisa saja pesawat lintas mendarat di sini (Bandara Ngurah Rai) karena kerusakan mesin. Itu akan kami layani. Tapi, kalau selain pesawat lintas tidak kami layani,\" tandasnya dengan logat kasar khas Batak.

Pria asal Medan ini menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan\"notice to airmen\"(notam) ke semua maskapai dalam dan luar negeri, bahwa saat Nyepi seluruh aktivitas penerbangan di bandara dihentikan. Berdasar data penerbangan reguler atau regular flight.\" Sebelum penutupan bandara, pesawat terakhir yang mendarat adalah Garuda (GA420) penerbangan dari Jakarta, sekitar pukul 00.45. Sedangkan pesawat terakhir yang terbang sebelum penutupan saat Nyepi adalah Garuda\"(GA882). Berangkat sekitar pukul 00.45 dengan tujuan Timika.

Penerbangan yang menandai beroperasinya kembali bandara Ngurah Rai adalah pendaratan Lion Air (JT34) dari Jakarta sekitar pukul 07.20 Wita. Untuk penerbangan pertama baru dilakukan pada pukul 08.00 tujuan Jogjakarta. \"Hingga saat ini, belum ada permohonan pengajuan penerbangan tambahan dari maskapai menjelang penutupan bandara. Seluruh jadwal penerbangan masih dalam keadaan normal dan tidak ada penambahan penerbangan,\" imbunya.

Sementara itu, warga pendatang mulai berbondong-bondong meninggalkan Bali jelang Nyepi besok. Hal itu terlihat dari antrean panjang dan lama di Pelabuhan Gilimanuk, kemarin.

Pantauan koran ini sejak Sabtu (9/3) sore, arus kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, bus, travel, dan truk membludak menuju Pelabuhan Gilimanuk. Perlahan-lahan areal parkir pelabuhan mulai penuh sehingga antrean meluber ke luar loket tiket. Yang paling krodit yakni sepeda motor yang jumlahnya ribuan. Lantaran loket tiket hanya dua dan jalurnya sempit membuat sehingga antrean cepat memanjang. Sekitar pukul 21.00 antrean sepeda motor sudah meluber dan memenuhi areal parkir depan Terminal Gilimanuk. Sementara antrean mobil sudah masuk di  terminal manuver. Melihat situasi krodit di antrean sepeda motor, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Made Prihenjagat lalu berkoordinasi dengan ASDP agar loket tiket ditambah. Dua loket kemudian dibuka untuk sepeda motor dan ASDP juga membuat jalur khusus antrean motor menunggu naik kapal. Meski 28 kapal yang dioperasikan menggunakan pola penuh langsung berangkat tetapi antrean sepeda motor tidak bisa cepat habis lantaran semakin malam jumlahnya yang datang semakin banyak.

Selain itu jumlah sepeda motor yang bisa dimuat satu kapal juga terbatas lantaran banyaknya mobil pribadi dan kendaraan lain yang juga menyeberang. \"Saya bersama keluarga pulang ke Jember. Kalau Nyepi di Bali malamnya gelap dan kasihan anak-anak. Apalagi kalau mereka menangis minta belanja, mau belanja di mana?\" ujar Yunia.

Rani, asal Muncar, Banyuwangi yang bekerja di Kuta juga mengaku memilih pulang kampung agar tidak terkurung seharian di Bali dan takut dengan gelap saat Nyepi nanti. \"Dulu saya dan teman-teman Nyepi di kos. Satu hari rasanya lama sekali. Makan juga hanya mie sama abon. Saya kira tidak ngantre ternyata lama sekali baru bisa dapat tiket,\" ungkapnya.

Sementara itu, di jalur mobil juga terjadi antrean panjang yang puncaknya terjadi sekitar pukul 23.00 di mana ekor antrean sudah sampai PDAM Gilimanuk atau sekitar 1,5 kilometer dari pelabuhan. Sekitar pukul 02.00 kemarin  antrean sepeda motor habis, sementara mobil baru habis sekitar pukul 07.00 pagi kemarin.

Di sisi lain areal pelabuhan masih dipenuhi mobil, pagi kemarin, sepeda kembali membludak dan terjadi penumpukan di depan Terminal Gilimanuk. Melihat sepeda motor semakin membludak dan saling serobot serta matahari mulai menyengat, ASDP kemudian menambah satu loket tiket sepeda motor lagi dengan menggunakan loket mobil sedan dan sejenisnya. \"Karena mobil sedan sejenis sudah habis. Loketnya kita gunakan untuk sepeda motor agar mereka tidak ngantre lama dan kepanasan,\" ujar Kompol Made Prihenjagat.

Manajer Operasional ASDP Gilimanuk Wahyudi Suisanto mengatakan, sepeda motor yang menyeberang mulai Sabtu hingga Minggu kemarin sekitar 11 ribu sepeda motor dan mobil lebih dari 6 ribu. \"Kita sudah mengupayakan satu kapal bisa memuat seratus lebih sepeda motor. Tetapi karena banyak tetap terjadi antrean,\" ungkapnya. Wahyudi memprediksi arus mudik Nyepi ini masih akan berlangsung sampai Senin (11/3) siang dan guna mengantisipasi ada pemudik yang tidak terangkut saat penyeberangan ditutup, pihaknya meminta agar pemudik tidak telat sampai di Gilimanuk dan menyiapkan 32 kapal yang ada. Saat Nyepi, penyeberangan dari Ketapang akan ditutup pukul 00.00 dengan tujuan kendaraan yang datang dari Jawa bisa sampai di Denpasar atau Pelabuhan Padangbai, sebelum pukul 06.00 sehingga mereka tidak terjebak di jalan. Sedangkan penyeberangan dari Gilimanuk akan ditutup pukul 05.55.

\"Mudah-mudahan tidak ada pengguna jasa yang terlantar di pelabuhan karena tidak dapat kapal. Makanya kita minta jangan telat sampai di Gilimanuk. Setelah tutup semua kalau sandar di Ketapang menunggu buka pada Rabu pukul 05.00,\" imbuhnya.

Sedangkan H-2 Nyepi, tak ada peningkatan jumlah penumpang yang datang ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem atau pun berangkat dari pelabuhan itu menuju Pelabuhan Lembar, Lombok. Pantauan Radar Bali, kemarin (10/3), pelabuhan yang berada di ujung timur Pulau Bali itu terlihat sepi. Pun demikian, Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Padangbai I Ketut Aryadana juga membenarkan, tak ada lonjakan penumpang, menjelang Hari Raya Nyepi, besok. \"Hari ini (kemarin), penumpang seperti hari-hari biasa. Kemungkinan besok (hari ini) akan melonjak, tapi tidak akan terlalu banyak,\" jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: