>

BI Pertahankan Suku Bunga Rendah

BI Pertahankan Suku Bunga Rendah

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) menunjukkan konsistensi melalui bauran kebijakan atau mix policy. Selain inflasi, suku bunga juga menjadi prioritas.

Calon Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi dan suku bunga memang dua hal krusial yang berpengaruh dalam sistem moneter dan perbankan. “Saya berkomitmen kuat dalam pengendalian inflasi dan suku bunga rendah,” ujarnya saat uji kepatutan dan kelayakan calon deputi Gubernur BI di Komisi XI DPR kemarin (14/3).

Menurut Perry, pengendalian inflasi dan suku bunga rendah tidak hanya berperan bagi perekonomian, namun juga berdampak pada aspek kesejahteraan, terutama pada kemiskinan. “Inflasi tinggi bisa menggerus daya beli dan berpengaruh pada masyarakat yang berada di atas garis kemiskinan,” kata Asisten Gubernur BI tersebut.

Karena itu, lanjut Perry, dalam pengendalian inflasi, BI menerapkan bauran kebijakan yang tidak hanya bertumpu pada suku bunga. Sebagaimana diketahui, langkah yang biasa diambil untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga. “Langkah yang biasa ini tidak bisa dilakukan. Sebab, naiknya suku bunga akan berdampak pada dunia usaha,” ucapnya.

Menurut Perry, bauran kebijakan sudah dijalankan BI. Itu terlihat dari bertahannya BI Rate di level 5,75 persen sejak Februari 2012 lalu, meskipun dalam beberapa bulan sempat tercatat inflasi cukup tinggi. “BI Rate kita jaga agar bisa bisa mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Selain beberapa kebijakan di atas, Perry juga menyebut beberapa kebijakan yang akan menjadi prioritas, yakni stabilisasi nilai tukar Rupiah dan pendalaman pasar keuangan, penguatan kebijakan makroprudensial dan koordinasi dengan OJK, pemberdayaan sektor riil, UMKM dan ekonomi daerah, penguatan koordinasi dengan Pemerintah, serta penguatan organisasi dan sumber daya manusia.

Selain Perry, BI juga mengajukan Hendar sebagai calon deputi gubernur BI. Di hadapan Komisi XI DPR kemarin, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI itu menyampaikan solusi terintegrasi sebagai respon atas tantangan BI di sektor keuangan.

Solusi pertama adalah sinergi kebijakan fiskal dengan kebijakan moneter guna mewujudkan terjadinya shifting (pergantian) ekses likuiditas. Kedua, penguatan peran BI dalam peningkatan peran pasar keuangan untuk pembiayaan sektor riil. Ketiga, optimalisasi pemanfaatan cadangan devisa di tengah era tingkat imbal hasil yang rendah, sekaligus mendukung kebutuhan investasi perekonomian nasional.

(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: