Penerbangan Terganggung

Penerbangan Terganggung

Sriwijaya Tujuan Jambi Mendarat di Palembang

JAMBI- Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Jambi, kemarin pagi mengganngu penerbangan di Bandara Sultan Taha Jambi. Informasi yang didapat koran ini, salah satu maskapai penerbangan gagal mendarat dan terpaksa dialihkan ke bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

GM Angkasa Pura II Jambi Dorma Manalu, saat dikonfirmasi koran ini, kemarin (17/3), membenarkan hal tersebut. Namun demikian, Dorma menolak jika dikatakan banyak penerbangan yang terganggu.

‘‘Tak banyak, untuk Sriwijaya saja. Sriwijaya itu harusnya mendarat di bandara jam 07.00 WIB. Hanya saja karena cuaca tak memungkinkan, penerbangan dialihkan ke bandara Palembang,’‘ katanya.

Akan tetapi, sambungnya, ketika cuaca membaik, pesawat yang dialihkan tersebut landing di bandara Sulthan Thaha sekitar pukul 9. 30 WIB. ‘‘Mereka ke Palembang dulu. Pesawat ini untuk penerbangan arah Jakarta-Jambi. Penyebabnya memang hujan deras pagi tadi. Setelah itu normal semua,’‘ ungkapnya.

Disampaikannya, jarak pandang kurang dari 1000 meter. ‘‘Makanya dialihkan ke Palembang. Sekarang sudah diatas 3000 meter,’‘ tegas Dorma yang dikonfirmasi siang kemarin.

Disebutkannya, kondisi serupa juga pernah terjadi sebelumnya di pekan kemarin. ‘‘Hari Rabu kemarin ada Garuda dialihkan ke Palembang dan Sriwijaya terpaksa kembali ke Jakarta lagi. Namun setelah jam 09.00 WIB cuaca kembali normal. Itu semua karena hujan deras seperti pagi tadi lah,’‘ tandasnya.

Sebelumnya, Kurnianingsih, Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi juga menyampaikan, bulan ini (Maret, red) merupakan puncak musim hujan, khususnya di wilayah Kota Jambi.

Diterangkannya, posisi matahari berada di garis khatulistiwa, sehingga penyinaran matahari di terima langsung permukaan bumi. ‘‘Ini lah yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim, panas sinar matahari yang langsung di terima bumi tersebut menyebabkan penguapan besar naik kelapisan udara membentuk awan-awan hujan atau awan konvektif yang bisa menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim,’‘ ujar Kurnianingsih.

Masih sama seperti hari sebelumnya, menurut dia, cuaca ekstrim yang perlu diwaspadai adalah hujan dengan intensitas yang cenderung tinggi. ‘‘Cuaca ekstrim yang harus diwaspadai adalah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang,’’ tambahnya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: