Manipol Murni Bunuh Diri

Manipol Murni Bunuh Diri

Penyidik : Ini Kesimpulan Forensik

JAMBI – Kasus Manipol Sebayang (54), Kepala SNVT Bina Marga Wilayah II Jambi, yang loncat dari lantai 12 salah satu hotel berbintang di Kota Jambi, beberapa waktu lalu dinyakan murni bunuh diri oleh pihak Penyidik Polda Jambi.

Dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol W Wira Wijaya, Senin (18/3) kemarin, dari hasil pemeriksaan pihak laboratorium forensik Palembang dan ahli gravitasi dari Jakarta, kematian Manipol dinilai normal, yakni akibat benturan dengan tanah setelah jatuh dari lantai 12.

\"Berdasarkan hasil otopsi, pemeriksaan labfor, dan ahli gravitasi, kesimpulannya murni bunuh diri. Dia terjatuh dari lantai 12, sehingga hentakan ketanah membuat jantungnya berhenti seketika,\" kata Wira Wijaya.

Pihak Labfor, dijelaskan Wira, melakukan pemeriksaan unsur yang terkandung pada kaos kaki korban. “Partikel yang ada di kaos kaki korban, menurut hasil labfor, sama dengan partikel yang ada di dinding atau tembok hotel. Diduga, korban keluar jendela dan saat melompat, kakinya menolak dinding,”beber Wira lagi.

Tidak itu saja, bukti lainnya adalah sobeknya baju korban dibagian punggung. “Ini diduga karena tersangkut jendela saat ia hendak melompat,”tegasnya.

Lebih lanjut Wira mengatakan, pihak Kepolisian juga memiliki bukti rekaman CCTV yang terpasang di loby hotel. Dalam rekaman tersebut, saat Manipol Sebayang masuk hotel, terlihat sedang menerima telpon. Dan saat itu, ia tampak gelisah.

\"Tidak lama setelah check in, ia (Manipol Sebayang, red) menerima telepon dari seseorang, yang membuatnya gelisah. Dia tampak menghisap rokok dan hilir mudik dengan wajah gelisah. Hal inilah yang diduga jadi awal korban mengambil keputusan (bunuh diri, red) itu. Waktu dia ngambil keputusan mungkin lagi pusing,\" jelas Wira Wijaya.

Apakah ada rekaman CCTV yang terletak didekat kamar ? “Tidak ada,”terang Wira.

Masih menurut Wira, pihaknya menduga, kegelisahan tersebut disebabkan oleh adanya pemeriksaan oleh pihak penegak hukum terkait proyek yang dibawahinya. “Saat itu ka nada juga kasus dugaan korupsi yang sedang diusut oleh KPK atau penegak hukum di institusinya, mungkin karena itu dia nekat bunuh diri,”beber Wira.

Ditanyakan siapa yang menelepon Manipol dan apa pembicaraannya, Wira Wijaya mengatakan tidak mengetahuinya. \"Kita tidak mengetahui isi pembicaraannya. Kita juga tidak bisa memiliki remakan percakapan, karena untuk mendapat rekaman, tentu harus direncanakan dulu,”bebernya.

Lalu, bagaimana dengan SMS ? “Kosong, di HP nya kosong, memorinya sudah dihapus,”jelas Wira.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah Manipol ditemukan tewas, pihak keluarga, sejauh ini meragukan jika Manipol tewas bunuh diri.

Terkait hal itu, Wira Wijaya menegaskan, pemeriksaan terhadap kasus ini tetap terus dilakukan, apalagi jika ada bukti baru yang ditemukan. \"Jika ada bukti baru, kita lacak lagi,\" tukasnya.

(wne)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: