>

Waspadai Money Politik

Waspadai Money Politik

Tim Sukses Gerilya Jelang Pencoblosan

JAMBI – Money politic merupakan sesuatu yang sulit dihindari dan harus diwaspadai pada proses pemilihan kepala daerah (Pemilukada).  Praktek-praktek seperti ini biasanya berlangsung jelang proses pencoblosan pasangan calon kepala daerah. Para tim sukses biasanya gerilya dengan sistem door to door ke pemilih.

Hal yang sama juga bisa saja terjadi pada pemilukada di Jambi saat ini. Misalnya, pada Pemilukada Merangin yang Senin (25/3)  mendatang merupakan hari pencoblosan. Demikian juga pada pemilukada di kota Jambi.  Sejauhmana efektivitas praktek money politic ini dalam mendapatkan suara ?

Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad  mengakui memang praktek money politic yang dilarang ini memiliki pengaruh dalam menggaet suara pemilih. Tapi seberapa besarnya, sulit untuk dikalkulasikan.

‘’Biasanya pemilih yang terkena pengaruh money politic ini, adalah pemilih yang pragmatis, tidak berpikir jangka panjang,’’ tukasnya.

Praktek seperti ini lanjutnya, sulit dihindari dalam Pemilukada. Praktek ini sudah massif dan sudah semacam rahasia umum.

“Pemilih kita ini memorinya jangka pendek. Karena daya pikirnya pendek, apa yang ada di depan mata itulah pilihannya. Keuntungan jangka panjang tidak dipikirkannya,” jelasnya.

Menurutnya, pemilih dan calon yang memberi uang itu bisa disebut simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Pemilih diuntungkan karena dikasih uang, yang dipilih mendapatkan suara.

“Susah kalau kita mau menyebutkan Pemilukada bersih dari money politik, karena pemilihnya butuh uang calon pun berkepentingan agar pemilih memilih dia. Jadi seolah-olah orang tidak punya pilihan,” ujarnya.

Calon yang mengunakan money politic, menurutnya, pastilah akan korupsi bila dipilih. Mengingat, gaji kepala daerah tidak bisa mengembalikan uangnya dalam waktu cepat.

‘’Jadi  terpaksalah dilakukan cara-cara yang tidak elegan,” tukasnya.

Untuk meminimalisir praktek ini, Panwaslu dan pihak terkait lainnya harus lebih intensif melakukan pengawasan saat mendekati hari pemungutan suara ini. Namun pengawasan money politik ini masalahnya, calon bisa saja mengemas money politik ini dengan modus memberikan uang transportasi kepada tim suksesnya.

“Bisa saja semua orang diangkat menjadi tim, ada tim keluarga, tim pemenangan, tim sayap dan lainnya, modusnya ini bermacam-macam,” pungkasnya.

Nasuhaidi, Pengamat Politik Jambi lainnya,  mengatakan,  bicara realita, masyarakat masih ada kecenderungan bisa dipengaruhi oleh transaksi politik. Sedangkan pengaruh figur calon hanya sebagian kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: