>

270 Kabupaten Rawan Bencana

270 Kabupaten Rawan Bencana

JAKARTA - Hujan yang masih mengguyur sebagian wilayah Indonesia hingga saat ini membuat sejumlah daerah belum bisa lepas dari ancaman longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.

                Data BNPB menunjukkan, sedikitnya 270 kota dan kabupaten atau lebih dari separo jumlah total kabupaten di Indonesia merupakan kawasan rawan longsor. \"Sebagian kabupaten memiliki tingkat kerawanan sedang, sebagian lagi tinggi,\" terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin.

                Artinya, ada sekitar 124 juta penduduk Indonesia yang terancam terkena longsor di musim hujan. Ironisnya, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor tersebut kebanyakan merupakan warga yang golongan ekonominya menengah ke bawah. Rata-rata kemampuan mereka dalam mengantisipasi bencana juga rendah.

                Selama tiga bulan terakhir, sudah ada 83 nyawa melayang akibat terkena longsor di berbagai lokasi. Ditambah lagi ada 245 rumah dan sejumlah fasilitas umum yang rusak diterjang longsor. Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memrediksi musim hujan belum akan berakhir bulan ini.

                BMKG membagi wilayah Indonesia menjadi 342 zona musim. Dari seluruh zona tersebut, 32,2 persen atau sebanyak 110 zona musim baru akan mengalami kemarau pada Mei. Sebagian lagi April (96 zona musim atau 28,1 persen) dan Juni (77 zona musim atau 22,5 persen). Selebihnya terjadi di bulan lain.

                Di Pulau Jawa yang terbagi dalam 150 zona musim, prediksi akhir musim hujan cukup beragam. Kawasan Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah umumnya baru memasuki kemarau pada bulan Mei. Sedangkan Jawa Timur dan sejumlah daerah di Jawa Tengah serta Jogjakarta akan memasuki musim kemarau pada minggu kedua bulan ini.

                Karena itu, Sutopo meminta warga yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk ekstrawaspada. Biasanya, pada masa transisi antara musim hujan dan kemarau akan sering terjadi hujan dalam intensitas tinggi dalam waktu singkat. Yang paling berbahaya jika hujan terjadi dini hari. Sebab, saat itu kondisi gelap dan rata-rata warga sudah terlelap sehingga tidak menyadari saat ada longsor.

                Penyebab utama longsor adalah curah hujan dan pengaruh aktivitas manusia. Rata-rata, di kawasan rawan longsor sudah terdapat pemukiman yang dibangun di kemiringan 40-60 derajat. Pemukiman itu dibangun di lereng bukit. \"Jangan tanya soal hutan, karena sudah berubah menjadi lahan pertanian,\" lanjutnya.

(byu/oki)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: