>

Bank Tiongkok Investasi PLTU di Indonesia

Bank Tiongkok Investasi PLTU di Indonesia

JAKARTA-Sektor infrastruktur energi rupanya menjadi jenis investasi yang cukup menarik bagi pihak asing. Salah satu investor yang tertarik adalah China Development Bank Corporation. Bank asal Tiongkok tersebut melakukan pembiayaan terhadap ekspansi independent power producer (IPP) PLTU Cilacap yang dilakukan oleh PT Sumber Segara Primadaya.

Kepala Cabang China Development Bank Cabang Xia Men He Wei mengatakan, pihaknya telah menyetujui pembiayaan senilaiUSD 700 juta (Rp 6,8 triliun). Dana tersebut digunakan untuk mebangun pembangkit listrik tenaga uap dengan daya 660 mega watt (MW). \"Kami adalah lembaga pembiayaan untuk keperluan infrastruktur. Pasar kami adalah negara-negara berkembang seperti Indonesia,\" ujarnya pada sambutan penandatangan proyek IPP PLTU Cilacap Ekspansi.

Dia menambahkan, kesepakatan ini mendorong hubungan bilateral yang lebih erat antara Indonesia dan Tiongkok. \"Sampai saat ini kami sudah mempunyai omset USD 1,2 triliun dengan menggarap pasar Rp 170 negara. Dalam pengembangan ini, Indonesia menjadi salah satu negara prioritas kami di area Asia Tenggara,\" ujarnya.

Soal rincian pembiayaan, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya mengatakan, dana tersebut mencakup 77 persen dari total investasi yang dilakukan. \"Total investasi kami mencapai USD 900 juta. USD 200 juta dari dana internal. Sedangkan USD 700 juta akan kami angsur selama 11 tahun,\" jelasnya.

            Kesapakatan tersebut rupanya diapresiasi oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu contoh daya tarik Indonesia di mata investor asing. \"Ini perlu diekspos ke masyarakat. Karena kesepakatan ini dilakukan tanpa ada jaminan pemerintah. Terlebih lagi proses financing (pembiayaan) sudah bisa closing dalam dua bulan. Padahal normalnya itu paling cepat satu tahun,\" ungkapnya.

Dia merinci, pembangkit tersebut bakal diperuntukkan jaringan listrik Jawa Bali bagian selatan. Sebab, kapasitas di jaringan tersebut termasuk lemah. \"Kalau utara kan sudah banyak. Di Suralaya sudah 2.300 MW, di Jepara ada 3.000 MW. Sekarang barulah ada penambahan bagian selatan. Yakni, PLTU Cilacap 2x300 MW dan PLTU Pacitan 2x315. Semoga saja sebelum juni dua proyek itu sudah beroperasi,\" jelasnya.

(bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: