OCBC NISP Bidik Pertumbuhan
70 Persen Nasabah Prioritas
SURABAYA-Nasabah prioritas masih menjadi andalan perbankan untuk mendongkrak dana pihak ketiga (DPK). Karena itu, mereka terus memburu orang-orang kaya. Salah satunya, PT Bank OCBC NISP Tbk yang membidik pertumbuhan 70 persen untuk jumlah rekening nasabah prioritas di Surabaya selama 2013.
Consumer and Secured Loan Distribution Head Consumer Banking OCBC NISP Surabaya, Lim Giok Toan Guntara mengatakan nasabah premier OCBC NISP di Surabaya saat ini berjumlah sekitar 3 ribu. rekening dengan jumlah simpanan minimal Rp 500 juta. \"Tahun lalu kami berhasil menggaet 500 nasabah baru,\" katanya.
Dia menambahkan, saat ini nasabah prioritas berkontribusi sekitar 50-60 persen terhadap total simpanan di OCBC NISP. Tingginya target yang dipasang perseroan untuk pertumbuhan nasabah premier melihat masih luasnya potensi nasabah kelas premium di Surabaya.
\"Kami optimistis bisa mencapai target tersebut karena, pangsa pasar kami masih kecil. Artinya potensi untuk memperbesar pangsa pasar masih sangat luas. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi di Jatim yang lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional membuat konsumen kelas menengah makin besar,\" paparnya.
Nasabah OCBC NISP Premier bisa menerima berlagai layanan tambahan seperti layanan wealth management, kenyamanan dalam bertransaksi seperti layanan Banking on The Move serta layanan istimewa seperti akses eksklusif ke seluruh OCBC NISP Premier Center di dalam negeri dan OCBC Premier Center Lounge di Singapura dan Malaysia.
Merujuk data laporan keuangan 2012, DPK OCBC NISP tercatat menjadi Rp 60,8 triliun atau tumbuh 28 persen dibandingkan periode yang sama 2011. Sedangkan, growth kredit berkisar 28 persen atau menjadi Rp52,9 triliun .
Walaupun mencatat pertumbuhan kredit sampai 28 persen, namun OCBC NISP berhasil menjaga rasio kredit bermasalah. Selama periode 2012, perseroan berhasil menjaga non performing loan (NPL) gross pada posisi 0,9 persen. Rasio kredit bermasalah OCBC NISP turun signifikan dari posisi NPL pada 2011 pada kisaran 1,3 persen.
(dio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: