Diduga Ada Pungli di SMK

Diduga Ada Pungli di SMK

JAMBI - Praktek pungutan liar (pungli) di lingkungan sekolah masih saja terjadi. Kali ini, dugaan pungli terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).      Dugaan pungli ini terjadi kepada siswa yang duduk di kelas 2 SMK.

Dugaan pungli ini dilakukan ketika siswa akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL), baik di instansi pemerintahan ataupun swasta. Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihak sekolah beralasan dana yang dipungut untuk untuk keperluan administrasi dan membayar perusahaan tempat magang.

Tidak itu saja, Riko, orang tua siswa mengatakan pungutan yang terjadi di Sekolah tidak hanya saat praktek lapangan. Siswa juga dipungut uang pendaftaran ulang tiap tahunnya dan tidak jelas dikemanakan uang itu. ‘‘Tiap tahun kami bayar uang pendaftaran, tapi tidak jelas kemana saja uang itu dipakai,’‘katanya.

Adnaf, Kepsek SMKN 1 Kabupaten Merangin, ditengah Kepsek SMK se-Provinsi Jambi di aula Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, kemarin menuding hal sebaliknya. Dia mengatakan jika perusahaan yang memungut biaya dari siswa magang.

Bahkan, dirinya menyebut langsung perusahaan swasta, Jambi TV di dalam forum itu sebagai perusahaan yang melakukan pungutan. Dia juga menuding jika Jambi TV mengusir siswa magang setelah sebulan melakukan PKL.

‘‘Kami minta pak Gubernur memperhatikan masalah ini untuk kemajuan SMK kedepan,’‘ katanya di dalam forum yang disaksikan 138 Kepala SMK se-Provinsi Jambi dan juga undangan lainnya yang hadir.

Sementara Adnaf yang dikonfirmasi mengenai statemennya itu mengaku khilaf. ‘‘Saya minta maaf. Ini hanya mis komunikasi saja. Mungkin anak buah saya salah dalam melaporkan,’‘ ujarnya berdalih.

Dirinya mengaku tak berniat mencemarkan nama baik Jambi TV. ‘‘Maksud saya ingin menyampaikan kepada Gubernur agar menyampaikan pesan kepada perusahaan untuk mempermudah siswa SMK magang. Maksud saya begitu. Tidak ada niat yang lain. Yang jelas, saya atas nama pribadi dan sekolah minta maaf,’‘ katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Erwan Malik menyayangkan insiden tersebut. Dia meminta sekolah menghentikan praktek pungli dan tidak lagi memberatkan pelajar untuk sekolah.
‘‘Kalau bisa pungli jangan ada. Kalau bsia setiap kebutuhan pendidikan ditalangi oleh sekolah. Kalau tidak bisa, ya diundang lah komite sekolah dibicarakan untuk memenuhi itu semua,’‘ tegasnya.

Gubernur Jambi tak menanggapi serius masalah tersebut. Kepada sejumlah Kepsek dia mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada perusahaan swasta. Terkait Jambi TV, dia mengatakan akan mengingatkan pihak-pihak terkait. ‘‘Nanti dikomunikasikan,’‘ jelasnya.

Popi perwakilan dari Jambi TV menyayangkan sikap arogan Adnaf, Kepsek SMK N 1 Merangin itu. Menurutnya, sikap Adnaf telah mencoreng nama baik jambi TV. Ia menjelaskan,  Jambi TV tidak pernah memungut uang apapun dari siswa.

‘‘Barangkali, pihak sekolah memungut ke siswa dengan dalih untuk jambi TV. Padahal, kami tidak pernah memungut apa-apa,’‘ katanya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: