Awas Salah Sobek Lembar Jawaban

Awas Salah Sobek Lembar Jawaban

Barcode baru bisa diketahui setelah dilakukan pemindaianLJUN oleh perguruan tinggi. Penggunaan barcode itu bertujuan

mencegah kecurangan,’’ terangnya.

Jadi, siswa tidak bisa meminjam soal dari siswa lain karena soal itu bukan pasangan LJUN yang

sobek tersebut. Jika cadangan naskah soal

tidak ada di ruang itu, pengawas bisa mengambilnya dari ruang lain. Namun, jika di semua ruang sudah tidak ada, pengawas

bisa mengambil cadangan naskah soal dari sekolah terdekat. Kalau memang tidak ada juga, soal dan LJUN itu bisa difotokopi. Atau, kata dia, jika kesulitan memfotokopi, siswa bisa menggunakan LJUN yang sobek tersebut, asal lembarannya tidak terpisah.

Apakah siswa diperbolehkan membawa alat untuk menyobek LJUN, seperti silet atau penggaris? Adi menyatakan, di dalam

prosedur standar operasi (PSO), hal itu tidak diatur. Menurut dia, menyobek lembar jawaban

tidak terlalu sulit. Jadi, cukup disobek biasa saja, tidak perlu menggunakan alat.

‘’Karena sudah diatur sedemikian rupa dan sangat mudah untuk disobekkan,’’ terangnya.

Sementara itu, sebanyak 554 orang pengawas diterjunkan untuk melakukan pengawasan dalam gelaran Ujian Nasional (UN) tahun 2013 ini. Ketua Tim Pengawasan UN dari Universitas Jambi, DR Meizar Karim menyatakan hal tersebut.

Disebutkannya, dari total 554 orang pengawas itu, 506 orang diantaranya di satuan pendidikan. “19 pengawas bahan UN serta 28 pengawas di tahap monitoring. Kami telah melakukan pengawasan dari mulai tahapan cetak di  Kudus, sampai ke satuan pendidikan di sekolah. Kemudian, juga para pengawasan ujiannya hingga penyerahan atau pemindaian LJUN dan pengiriman LJUN ke Jakarta,\' ungkapnya. 

Disinggung soal penempatan jumlah pengawas terbanyak, Maizar mengaku berada di wilayah Kota Jambi. Hal ini sesuai dengan jumlah penyelenggara UN SMA sederajat yang terbanyak. \'Yakni arena 115 orang di Kota Jambi,\' sebutnya.

Dia menyatakan, dalam pengawasan, pihaknya akan fokus pada pengawasan bahan UN dan pelaksanaan ujian di ruangan. \'Kalau kemungkinan ada gejala atau ada melanggar aturan atau Pos di dalam ruang ujian. Maka kami akan masuk ke dalam dan menegur siswa atau panitia,\' tegasnya.

Menurutnya, tiap sekolah akan ada tim pengawas. Diantaranya, untuk ruang ujian yang siswanya di bawah 10, akan ditempatkan satu orang pengawas. Sementara , jika lebih dari 10 siswa, maka ditempatkan dua orang pengawas. Namun, jika di atas 20 siswa, maka akan ada tiga pengawas ditempatkan. \'Tapi maksimal tiap sekolah akan ada tiga pengawas,\' sebut Maizar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: