MTSN 6 Sarolangun Terbakar
Di Kerinci, Belasan Rumah Hangus
SAROLANGUN- Berselang sehari pelaksana Ujian Nasional (UN) dilaksanan, tiga gedung MTSN 6 Pauh, ludes dilalap api. Sedikitnya tiga bangunan yang digunakan sebagai ruang arsip dan juga kantor hangus. Namun dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Data yang berhasil himpun koran ini kemarin menyebutkan, kejadian kebakaran yang meludeskan tiga lokal tersebut diketahui, api berasal dari gedung tempat penyimpanan arsif. Api terlihat membumbung tinggi sekitar pukul 11.30 WIB, dan diketahui pertama sekali olehTursilo dan Soleh, dua penjaga sekolah.
Melihat ada kepulan api, keduanya kemudian berusaha untuk memadamkan api, sembari meminta pertoloangn warga. Sementara warga yang juga melihat api mulai membumbung tinggi berbondong-bondong datang untuk membantu memadamkan. Sementara sebagian besar berusaha untuk menyelematkan arsif penting milik sekolah.
Dikarenakan tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran serta kuatnya angin, membuat api semakin besar dan kemudian merambat kegedung lainya, sehingga dalam waktu tidak lama api melumat tiga ruang yang berada di MTSN 6.
Sementara itu petugas damkar yang datang lengsung melokalisir lokasi dengan melakukan pemadaman, tak berselang lama api dapat di kuasai dan kebakaaran hebat bisa di hindari,namun dalam kejadian tersebut MTSN I taksir mengamali kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Terpisah M Hapis Kakandepag Sarolangun saat di hubungi harian ini mengamini kebakaran yang terjadi di MTSN 6 ,namun akibat kebakaran tidak menghambat proses belajar mengajar sebab MTSN 6 masih banyak memiliki lokal lain yang bisa di gunakan.
‘’Memang betul terjadi kebakaran,namun kita tidak kawatirkan dengan proses belajar mengajar sebab Sekolah masih banyak memiliki gedung yang bisa di pakai,namun yang jelas kami sudah laporkan ke Kanwil Jambi terkait masalah ini. Kami pastikan bahwa siswa kita yang sebanyak 165 orang masih bisa tetap belajar,’’jelas Hapis.
Sementara itu kapolsek Pauh AKP Jalaludin, membenrkan kejadian kebakaran. Pihaknya masih melakukan penyelidikan asal api. ‘’ Benar sekitar pukul 11.30 WIB MTSN 6 terbakar,dan kita sudah memberi police line dan kita masih terus melakukan penyelidikan asal api,dan di perkirakan MTSN merugi hingga Rp200 juta,”jelasnya.
Sementara kebakaran hebat terjadi di Kabupaten Kerinci, tepatnya di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau Minggu (14/4) kemarin. Sebanyak 28 unit rumah milik warga Desa Koto Tuo, Pulau tengah Kecamatan Keliling diamuk sijago merah. Bahkan 11 rumah ludes menjadi abu sementara 10 rumah lainnya mengalami rusak sedang dan 7 rumah rusak ringan.
Kebakaran terjadi dipermukiman padat penduduk yang sebagian besar rumahnya terbuat dari kayu dan semi permanen, sehingga memudahkan api menjalar kerumah warga lainnya yang letaknya berdempetan satu sama lainnya.
Akil, salah seorang warga Desa Pulau Tengah mengatakan, kebakaran terjadi pada saat jam warga tengah sibuk bekerja, saat kebakaran daerah tersebut sedang sepi.
Menurutnya, kebakaran terjadi pada pukul 13.30. Kebakaran berlangsung sangat cepat, hal ini dikarenakan selain cuaca panas juga disebabkan angin bertiup kencang dikawasan tersebut saat itu.”Saat kejadian angin kencang, makanya dengan cepat api melahap rumah warga,” katanya.
Selain itu kebakaran cepat menjalar diduga aliran listrik tidak dimatikan. \"Jadi dalam waktu 10 menit beberapa rumah habis terbakar, sehingga pada umumnya tidak ada warga yang berhasil menyelamatkan harta bendanya,\" ujar Kepala BPBD Kabupaten Kerinci, Darifus.
Upaya pemadaman telah dilakukan warga bekerja sama dengan pihak Kepolisian Sektor Danau Kerinci dan kemudian datang bantuan dari pemadam kebakaran.
“Sekitar tujuh mobil pemadam kebakaran membantu memadamkan api dan dibantu masyarakat, api baru bisa padam sekitar Pukul 15.40,” kata Akil.
\"5 mobil pemadam kebakaran milik Kabupaten dan 2 mobil Kota Sungaipenuh,\" ujar Darifus.
Sementara itu, Kapolsek Danau Kerinci, Iptu Suhardi Sidin membenarkan kejadian kebakaran terjadi di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau.
Akibat kebakaran ini 30 Kepala Keluarga dan 90 jiwa di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah kehilangan tempat tinggal. \"Untuk Kerugian dan penyebab kebakaran untuk sementara belum diketahui,” jelasnya.
Saat ini, kasus kebakaran tersebut tengah dalam pemeriksaan pihaknya. ”Saat ini kasus kebakaran sedang kita lidik, sampai menemukan akar permasalahan dan penyebab kebakarannya,”
Kepala BPBD Kabupaten Kerinci, Darifus mengatakan total rumah yang terbakar sebanyak 28 rumah. Terdiri dari rusak berat 11 rumah, rusak sedang 10 rumah dan rusak ringan 7 rumah.
Menurutnya, untuk kerugian dan penyebab kebaran saat ini masih diselidik pihak kepolisian. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ditaksir kerugian mencapai miliaran.\"Untuk bencana kebakaran, tahun 2013 ini yang paling besar,\" ucapnya.
Dikatakannya saat ini sebagian korban kebakaran ditampung di posko bencana kebakaran, yakni gedung serbaguna tempat pengajian majelis taklim.
Sementara untuk bantuan untuk korban pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinsosnakertran Kabupaten Kerinci. \"Saya juga sudah koordinasi dengan Kabid logistik BPBD Kerinci rencananya besok pagi (hari ini,red) bantuan dari BPBD dan Dinsonakertan akan disalurkan,\" ujarnya.
Bantuan yang akan diberikan berupa sembako, seperti beras, peralatan daput, selimut dan air mineral. \"Kita juga koordinasi dengan BPBD Provinsi Jambi untuk membantu, karena kerugian mencapai miliaran,\" ujarnya.
Dia menghimbau agar warga tetap waspada, baik pada musim hujan apalagi pada musim kemarau. \"Kalau mau tidur, listrik dimatikan dan kalau keluar rumah kompor dipadamkan,\" pungkasnya.
(bnr/dik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: