Siapkan 12 Tukang Jagal Pesawat

Siapkan 12 Tukang Jagal  Pesawat

TUBAN - Meski sudah berhasil mengambil Cockpit Voice Recorder (CVR) dan kotak hitam, skenario evakuasi bangkai pesawat Lion Air ternyata tetap alot. Hingga berita ini ditulis, pemotongan badan pesawat juga tidak kunjung dilakukan. Tim evakuasi geser fokus memindahkan badan pesawat. Ini dilakukan untuk memudahkan pemindahan badan pesawat. Badan pesawat rencananya akan \"dicincang\" jadi lima bagian.

Tim pemotong atau \"tukang jagal\" pesawat yang didatangkan di bawah komando TNI AL Surabaya, berjumlah 12 orang. Keduabelas orang ini membawa peralatan untuk memotong pesawat yang disebut surface cutting. Danlanud Ngurah Rai Letkol PNB Letkol Atang Sudratjat mengatakan, sempat terjadi kebocoran pada tabung oksigen. Kebocoran tersebut karena terkena alat potong. Hal itu juga sempat mengganjal proses evakuasi. Kendati demikian, proses pemotongan dan evakuasi akan tetap dilanjutkan.

\"Saat pemotongan seluruhnya selesai, evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat dengan bantuan crane. Crane akan mengangkat potongan badan pesawat. Sedangkan bagian sayap akan dipindahkan ke Pantai Kelan melalui jalur laut,\" jelas Pjs Danlanal Denpasar Letkol Laut Edi Eka Susanto.

Sementara itu, Komandan (Danrem) 163 Wirasatya Kolonel Anton Nugroho mengatakan target evakuasi untuk rampung adalah 3 hari. Dini hari tadi, dijadwalkan pesawat mulai dipotong oleh tim khusus dari Surabaya. Setelah itu akan diangkat dengan crane. \"Tapi, itu syaratnya semua berjalan lancar. Termasuk ombak dalam keadaan tidak pasang,\" jelasnya.

KNKT-nya Amerika sempat terjun langsung ke lokasi guna melakukan penyelidikian. \"Mereka heran kok sampai pesawat jatuh seperti itu tapi tidak ada yang meninggal,\" ujar Anton.

Sedangkan Ketua Tim Evakuasi yang ditunjuk dari pihak Lion Air, Kapten Laut (KH) Asih Hamsyah saat dikonfirmasi kemarin (16/4) menjelaskan bahwa secara teknis, tim evakuasi bangkai pesawat jenis Boeing 737-800 NG (Next Generation) dengan nomor penerbangan JT 960 yang terdiri dari sejumlah unsur seperti TNI AD, AL, AU, kepolisian, Basarnas, dan Dinas Perhubungan (Dishub) itu memulai pemindahan dengan cara cutting atau pemotongan. Dijelaskan, proses pemotongan bodi pesawat sendiri rencananya dilakukan tim penyelam dengan\"metode kombinasi antara cutting hidrolik dan listrik.

\"Waktu yang dibutuhkan tergantung. Kalau cutting pertama cepat, cutting selanjutnya semoga bisa cepat,\" tegasnya.

Ditambahkan, dalam pemotongan badan pesawat sendiri, tim langsung  mendatangkan peralatan berat yakni mesin crane untuk cutting badan pesawat langsung dari Armatim Surabaya. \"Saat ini (kemarin sore) material sudah kami datangkan via darat, kekuatan crane sendiri maksimum mampu mengangkat 50 ton beban, jadi dengan beberapa opsi yang sudah kami diskusikan, ada kemungkinan, badan pesawat harus dilakukan pemotongan empat sampai lima bagian untuk selanjutnya diangkut menggunakan sekoci kapal atau balon,\" jelasnya.

Masih menurut Asih, dalam evakuasi sendiri, sebelum dilakukan pemotongan, tim evakuasi yang juga menerjunkan sekitar 12 penyelam dengan tiga di antaranya dari dinas penyelaman bawah air Armatim dan lima di antaranya dari Lanal Denpasar, juga akan melepas seluruh aksesoris pesawat seperti kursi, maupun tabung oksigen, dan lainnya.

\"Pelepasan sejumlah material dan asesoris pesawat itu dimaksudkan agar tim lebih mudah dalam proses pemotongan. Termasuk dalam proses pemindahan juga lebih ringan,\" jelasnya.

Ada sekitar 70 personel yang diterjunkan dari berbagai unsur TNI, Brimob, SAR, Angkasa Pura, dan Lion Air.

Namun begitu, dalam upaya evakuasi bangkai pesawat, hingga petang kemarin, seluruh tabung oksigen sudah dikeluarkan. Kendati begitu ia juga tidak menampik jika kemungkinan masih ada avtur di dalam pesawat. \"Skenario pengangkatan ada dua, dengan crane dan balon yang diapungkan. Selanjutnya potongan bangkai pesawat dibawa ke Pantai Kelan,\" terangnya.

Selain itu, dalam proses penarikan bangkai pesawat, tim TNI AL kemarin juga sudah menyiapkan dua KRI. Yakni KRI Hiu dan KRI Badik lengkap dengan sekoci. Termasuk saat ditanya waktu penarikan potongan badan pesawat, Asih masih belum bisa memastikan. \"Yang jelas kami berharap secepatnya, jika tidak malam ini (kemarin), penarikan dilakukan esok hari (hari ini),\" jelasnya.

Di bagian lain, pilot Lion Air M. Gozali dan co-pilot Chirag Karla sudah meninggalkan Bali. Keduanya diterbangkan ke ibukota Senin lalu (15/4). Pihak Lion memberikan waktu dua pekan agar keduanya punya waktu istirahat total. Kedua penerbang beda negara ini dibebastugaskan atau grounded.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: