Oknum Ustad Cabuli Tiga Santri

Oknum Ustad Cabuli Tiga Santri

Sudah Berulang Kali Dilkukan

TEBO - Seorang ustad di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kausar, KM 7, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, dilaporkan ke Polisi karena diduga telah mencabuli 3 santrinya yang masih dibawah umur.

Para orang tua ketiga korban yang tidak terima dengan kejadian ini melaporkannya ke Mapolres Tebo Rabu (24/04) kemarin.

Ketiga santri korban pencabulan  oleh oknum ustad bernama Jl (25) tersebut yakni, LO (13), IS (13) dan WI (13). Ketiga santri yang masih duduk di kelas 1 setingkat MTS tersebut tertunduk sedih saat mendatangi Mapolres.

Dihadapan penyidik, ketiga korban mengaku aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum ustad tersebut terjadi pada Bulan Maret 2013 lalu. Namun aksi bejat sang ustad tidak mereka laporan karena mereka diancam akan dikeluarkan dari sekolah.

Tindakan yang dilakukan ustad kepada ketiganya dilakukan diwaktu dan tempat yang berbeda yakni pada tengah malam dan siang hari, namun sudah berkali kali dilakukan. 

Salah seorang santri, WI mengatakan, kejadian yang terjadi pada Maret tersebut terjadi dua kali menimpa dirinya, yakni terjadi ketika malam hari pada saat dirinya tertidur di asrama Ponpes. Waktu itu tiba –tiba sang ustad sudah berada diatasnya dengan memeluk dan mencium bibirnya.

“Lampu dimatikannya, saat sadar dia sudah memeluk, mencium dan meraba (maaf) dada saya,” ujarnya.

Pengakuan yang sama juga diakui dua santri lainnya. Mereka juga mendapat perlakukan sama bahkan pernah dilakukan ustad pada saat mereka ingin mengambil wudu’ shalat asar. Mereka mengaku ditarik oleh pelaku dan kemudian langsung memeluk dan meraba dada mereka sambil mencium bibirnya.

Marbawi, Orang tua WI yang ditemui saat melaporkan ke Polres Tebo mengatakan, dirinya benar-benar tidak terima atas perlakukan sang ustad. ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan diganjar hukuman yang setimpal atas perbuatannya itu.

“Saya benar-benar kaget ketika mendapat kabar dari anak saya, ini benar-benar kejadian yang tidak bisa saya terima,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tebo,AKP.Singgih Hermawan ketika dikonfirmasi harian ini kemarin membenarkan adanya laporan tersebut. Dirinya mengatakan, berdasarkan pengakuan korban, pelaku sempat berupaya meminta damai kepada ketiga korban agar kejadian tersebut tidak terbongkar.

“Kejadiannya pada Maret kemarin, sebelumnya pelaku pernah mengancam korban agar tidak buka mulut, tapi kejadiannya kembali diulang. Dan pada Selasa kemarin pelaku kembali memanggil ketiganya ke ruang guru untuk berdamai,” jelas Kasat.

Lanjutnya, karena tidak terima ketiganya menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya, dan para orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tebo. “Laporannya sudah kita terima dan akan kita tindak lanjuti,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: