Jurnalis Jambi Diserang di Rupit

Jurnalis Jambi Diserang di Rupit

JAMBI - Dua orang jurnalis televisi asal Provinsi Jambi menjadi korban dalam bentrokan warga dengan aparat kepolisian di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Dua jurnalis itu adalah Jumadi Sabar (Dedi) wartawan Kompas TV dan Zainul, wartawan Global TV (MNC Group).

Keduanya menjadi korban kekerasan dari warga ketika akan meliput aksi pemblokiran jalan dan pembakaran Mapolsek yang terjadi pada Selasa (30/4), kemarin. Bahkan korban Zainul mengalami luka bacok akibat benda tajam di pergelangan tangan kanan. 

Zainul, ketika dikonfirmasi via ponselnya mengaku, awalnya mereka berangkat dari Kota Jambi melalui jalur Sarolangun untuk meliput bentrokan yang terjadi. “Kami mendapatkan tugas dari Jakarta untuk melakukan peliputan,” katanya, kemarin. 

“Tetapi kami kesulitan menuju lokasi pembakaran Mapolsek Rupit, karena akses jalan lintas sumatera diblokade warga. Kemudian belum berhasil melewati blokade, tiba-tiba  kami dikejar sekelompok warga yang menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam,” sambungnya.

Dia mengatakan, sambil memacu sepeda motor mereka dikejar dan dirinya tidak sadar ketika tangannya sudah mengeluarkan darah. “Kemudian kami terjatuh dari motor dan diserang warga yang membawa berbagai senjata tajam. Seperti parang, kapak dan lainnya. Lalu kami melarikan diri ke dalam hutan,” jelasnya.

“Tetapi sepeda motor, tas, kamera dan barang lainnya ditinggal dan dibawa para pelaku kekerasan itu. Sedangkan kami hanya membawa pakaian di badan dan handphone yang ada di kantong celana,” tambahnya. 

Dia mengaku, mereka dibantu warga Desa Neman Baru, Kecamatan Rupit yang ada di kebun. Setelah itu mereka dipindahkan ke rumah Kades Neman Baru. “Sudah diamankan, tetapi masih belum bisa keluar karena jalan masih diblokir warga dan situasi belum kondusif. Bahkan teman-teman dari Palembang juga tidak bisa masuk untuk membantu evakuasi kami,” ungkapnya. 

Hingga berita ini diturunkan, dia mengaku, luka yang dideritanya belum mendapatkan diobati dengan perawatan medis. “Hanya diobati dengan obat-obatan tradisional saja. Luka belum bisa ditangani tim medis. Apalagi sekarang ini di sini masih hujan lebat,“ katanya.

Inul mengharapkan doa dari rekan-rekan wartawan dan masyarakat agar mereka bisa pulang dengan selamat. “Mohon do”anya agar kami bisa kembali ke Jambi dengan selamat,“ harap Inul. 

Hal senada juga diungkapkan Jumadi Sabar. Dia mengaku melakukan peliputan ke Rupit karena memang ditugaskan oleh redaksi di Jakarta. “Saya memang ditugaskan. Tapi inilah resikonya kalau melakukan peliputan di daerah konflik,” kata yang dikenal rekannya dengan sebutan nama dedi ini.

(wsn/wne)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: