13 SKPD Lemah
Keuangan 5, 52 Persen, Fisik 9, 48 persen
JAMBI- Sebanyak 13 SKPD dipandang lemah dalam serapan anggaran, baik keuangan maupun fisik di triwulan pertama tahun 2013 ini. Hendrizal, Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan SDA Setda Provinsi Jambi mengemukakan, 13 SKPD itu masuk dalam klasifikasi C dengan capaian dari 0 hingga 5 persen.
“Diantaranya termasuk juga Biro Ekbang masuk dalam klasifikasi C. Karena saat ini kegiatan kita masih berupa perjalanan dinas saja. Lalu ada juga seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Badan Permberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Korpri dan ada yang lain. semuanya ada 13 yang masuk klasifikasi C,” ujarnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, usai rapat evaluasi penggunaan anggaran yang dipimpin Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar, kemarin.
Diterangkannya lebih lanjut, untuk yang mendapatkan klasifikasi B dengan nilai pencapaian 5 persen sampai 10 persen paling dominan. Yakni, mencapai sebanyak 26 SKPD. “Yang masuk klasifikasi A hanya 10 SKPD dengan pencapaian melebihi 10 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, H Fachrori Umar, yang dikonfirmasi usai rapat evaluasi itu menjelaskan, secara total keseluruhan, realisasi keuangan Provinsi Jambi sebesar 5, 52 persen. Sementara untuk realisasi kegiatan fisik baru 9, 48 persen. “Seharusnya paling tidak sudah 15 persen,” ujarnya.
Dia mengaku memang banyak kegiatan di SKPD yang berkaitan langsung dengan pekerjaan tender masih terkendala hingga saat ini. “Ada pihak ketiga yang masih menyiapkan adminsitrasi, belum terselesaikan. Kendalanya disana. Namun kita sudah minta supaya diperhitungkan soal gangguan alam,” tukasnya.
Dia juga mengakui saat ditanya banyak SKPD yang tak hadir dalam rapat evaluasi. Akan tetapi, sambungnya, SKPD yang dimaksud sudah diwakilkan oleh orang yang ditunjuk. “ Ada yang mendampingi acara Gubernur ke Jakarta. Namun ada yang mewakili. Seperti asisten II ada melantik dan PU ada musrenbangnas di Jakarta, Bappeda juga,” sebutnya.
Dia memperingatkan SKPD agar menjalankan tugas sesuai dengan aturan. “Harus taat aturan, pelajari aturannya. Lalu kerjasama yang baik dan menjemput bola, jangan menunggu saja kalau berkas salah. Apa yang harus dikerjakan hari ini langsung kerjakan. Ini, kadang berangkat pimpinan namun tak ada yang ditunjuk untuk pelaksana tugas sehingga lengah dan terbengkalai semua pekerjaan. Itu kan manajemennya yang tidak benar,” pungkasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: