Korban Keracunan Terus Bertambah Capai 58 Orang
MUARABULIAN- Memasuki hari ketiga, jumlah korban keracunan nasi kotak pada acara Badan kontak majelis taklim (BKMT) di Rumah Dinas Bupati Batanghari terus bertambah.
Pada Senin pagi sekitar pukul 8.30 WIB, sekitar 7 warga Kelurahan Teratai, Kabupaten Batanghari kembali masuk rumah sakit umum Hamba Muarabulian untuk dirawat.
Puluhan korban lainnya masih terbaring lemas diruang Zal Dalam. Pasien masih mengalami mual pusing dan muntah.
Ulfa, salah satu korban keracunan nasi kotak ketika dikonfirmasi kemarin mengungkapkan bahwa, dirinya mengalami mual dan muntah setelah memakan nasi kotak dari orang tuanya yang dibawa usai menghadiri acara BKMT di pendopo rumah dinas Bupati Batanghari Jumat (10/5) kemarin. \"Kami memakan nasi tersebut sekitar jam 18.00 WIB, setelah kami menyatap nasi tersebut, pada malam harinya kepala terasa pusing, mual, muntah disertai buang air besar (BAB) cairan,\" ungkapnya.
Menurut dia, awalnya dia hanya menduga kalau dirinya masuk angin biasa, namun bukan hanya dirinya saja yang mengalami hal serupa akan tetapi ibunya juga mengalami hal yang serupa. Rasa mual dan muntah serta pusing tidak juga dak kunjung reda. \"Hingga pagi harinya kami merasa lemas sekali sehingga kami berinisiatif untuk dibawa kerumah sakit supaya cepat mendapat pertolongan dari pihak rumah sakit,\" sebutnya.
Diakuinya, saat dia memakan nasi bungkus yang dibawa orang tuanya itu, yang dimakannya adalah sayur tauco, namun setelah dimakan rasa pening, mual serta mau muntah langsung muncul. \"Setelah makan sayur taoco, reaksinya cepat sekali, didalam nasi kotak tersebut hanya ada dua jenis lauk, yaitu taoco dan sambal ayam,\" ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Rina warga Pal 5 Lorong Jawa Kecamatan Muarabulian, dia mengatakan, dirinya mengkonsumsi nasi kotak itu pada pada malam hari bersama ibunya, namun sekira jam 3.00 WIB (Subuh) dia mulai merasakan mual pusing dan muntah-muntah begitu juga dengan sang ibu. \"Rasa mual datang sekitar pukul 3.00 dini hari, saya makan ayam di dalam nasi kotak yang dibawa ibu saya dari acara BKMT itu,\" sebutnya.
Direktur rumah sakit Hamba Muara Bulian dr Budi, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan diruang kerjanya kemarin mengatakan, hingga saat ini sudah 39 orang pasien yang mengalami hal serupa dan sudah dirawat di rumah sakit. \"Sampai hari ini kita sudah merawat sekitar 39 orang pasien yang mengeluhkan rasa pusing, mual, dan muntah-muntah,\" katanya.
Dia menyebut, 39 orang pasien tersebut yang terdata hanya dirumah sakit umum Muarabulian saja, sedangkan pasien yang ditangani puskesmas juga ada. \"Di Puskesmas Jangga ada 15 pasien, dipuskesmas Tembesi 4 orang. Semua pasien dipuskesmas dirawat juga dengan keluhan yang sama,\" ujarnya.
Namun dirinya belum bisa memastikan apakah makanan yang disantap puluhan pasien merupakan zat beracun, sebab, saat ini pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratorium provinsi dari sample makanan yang dikirim. \"Kita masih menunggu hasil BPOM Provinsi Jambi, jika hasil uji Lab sudah keluar baru akan kita ketahui apakah makan tersebut mengandung zat beracun atau tidak,\" tegasnya.
Sementara itu, pemilik Catering Wati, ketika dikonfirmasi mengakui bahwa menu yang ia hidangkan hari itu, berupa sayur taoco dan sambal ayam. Dia mengatakan bahwa dirinya sudah menjenguk pasien dirumah sakit, dan akan membiayai pengobatan pasien, \"Saya sudah berpesan kepada Direktur rumah sakit, untuk biaya pengobatan pasien yang tidak memegang kartu Jamkesmas dan Jamkesda, jika benar dari hasil Uji Lab makanan saya mengadung racun, saya akan bertanggung jawab atas kejadian ini,\" ujarnya.
(adi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: