>

Kampung Nelayan jadi Korban Longsor

Kampung Nelayan jadi Korban Longsor

KUALATUNGKAL - Tak sedekit warga Tanjab Barat mendapat musibah dari penomena alam. empat rumah dan satu gudang kosong tempat penampung udang ketak laut milik warga Lorong Siku Rt 10 Kelurahan Kampung Nelayan Kec Tungkal Ilir Tanjab Barat menjadi korban longsor.

Alhasil, hampir rata-rata peralatan dapur rumah korban bersama bangunannya tak sempat diselamatkan korban akibat kuatnya arus Sungai Parit Lima. Tidak ada tanda-tanda yang diketahui warga akan terjadinya longsor yang membuat lima dapur milik warga hilang seketika.  Lima pemilik bangunan tersebut antara lain  Muslim (43), Arbain (42), Kaharudin (45), Tapsirudin (50), Irwansah (40) dan Isai (40) pemilik gudang kosong tersebut.

Atas kejadian tersebut dari kemarin hingga berjumlah 19 orang dari 4 KK itu terpaksa diungsikan ditempat keluarganya masing-masing, lantaran korban khawatir akan terjadi lonsor susulan. Samsuharni (55) laki-laki, orang tua korban  Irwansyah ini mengaku kejadian tersebut tanpa diduga dia bisa kembali terjadi. Karena, kata dia penyebab ataupun tanda-tanda lonsor itu terjadi tidak ada yang ditemukan dari bawah rumah tersebut. Dia berharap kepada pemerintah minta dibangunkan tanggul agar bisa bertahan.

Terpisah, Ketua RT 10, Abdurahman, mengatakan musibah yang terjadi didaerah dia didapatnya info itu dari warga lain, karena waktu itu dia tengah tidak ada dirumah lantaran kerja. \"Sementara ini korban sudah diungsikan kerumah keluarganya masing-masing. Memang tidak ada korban jiwa atas kejadian itu,\" ungkapnya.

            Atas kejadian ini Pemkab Tanjab Barat melalui Dinas Sosnakestran memberikan bantuan 8 Kg beras, 12 kaleng saden, 8 botol kecap manis ukuran kecil merk ABC, 1 dus Indomie, 1 gulung tikar satu keci, 1 liter minyak sayur, 1 bal roti, dan beserta peralatan dapur lainnya salah satu diantaranya adalah panci. \"Ini termasuk kejadian yang paling parah dari tahun dulu, karena kemarin hanya longsor saja. Bukan seperti ini yang sangat parah. Peristiwa ini termasuk ketiga kali terjadi disini, tahun 2011 yang parah hanya 2 jumlah yang menjadi korban 4 rumah,\" sebutnya.

Sekretaris Dinsosnakestra, H Said menambahkan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah kerugian yang alami korban atas musibah tersebut. \"Diperkirakan kerugian material, ditafsirkan nilainya Rp 300 juta rupiah,\" ungkapnya Said.

Kapolsek Ilir Iptu Rivan dalam menyikapi musibah yang terjadi pada warga tersebut juga menghimbau agar ketua RT dan warga setempat saling kerja sama untuk membantu korban.

(is/imm/jenn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: