Kota Palembang Mencekam

Kota Palembang  Mencekam

“Kejadiannya cepat sekali, waktu itu orang yang banting- banting motor hadiah di toko. Tiba-tiba saat itu juga muncul api,” terang Irwan (16), salah satu karyawan toko di kawasan pasar 16 Ilir.

Rasyid (24) yang juga karyawan Toko di sekitar lokasi kejadian juga mengaku tak berani berbuat apa-apa saat kejadian kebakaran. Dirinya langsung memilih mengamankan toko di tempatnya bekerja. “Bukan dak mau madamke tapi kami diributi. Jadi lebih baik diem bae,” ujarnya.

Pantauan di lapangan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, Kasat Brimob Kombes Pol Adeni Mohan, Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting, serta Kasdam II/Sriwijaya Brigjen Syahiding A, meluncur ke lokasi kejadian melakukan pemantauan. Petugas PMI juga langsung merpat ke lokasi untuk mengantisipasi adanya korban atas kejadian t mengantisipasi adanya korban atas kejadian tersebut. Hadiir pula Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kota Palembang Dicky Tatung memimpin pemadaman. Serta pihak dari Labfor Mabes Polri cabang Palembang yang dipimpin oleh AKBP Bambang PW beserta anggotanya guna melakukan penyilidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP)

Ratusan toko di kawasan JL Beringin Janggut, JL Masjid Lama, Megahria, Dika, hingga Jl Jenderal Sudirman, tutup untuk sementara. Begitupun pedagang kaki lima di kawasan tersebut langsung bubar menyelamatkan dagangan mereka. Aparat gabungan dari  kepolisian terdiri dari Dalmas, Brimob  serta TNI AD juga langsung melakukan pengamanan dan menutup akses di persimpangan jalan kawasan 16 Ilir untuk mengantisipasi penjarahan dan melakukan pengamanan.

Para pemilik toko disekitar lokasi mengaku takut aksi pembakaran menyebar. \"Memang yang dibakar cuma di toko Jayaraya dan kejadiannya cepat. Tapi kami juga takut dan lari sambil menutup toko,\" ujar Susi yang sempat menutup rumah makannya di JL Masjid lama.

Akibat kejadian tersebut siakui oleh salah satu pedagang mainan, omsetnya berkurang drastis. Dirinya sendiri mengaku menutup lapak jualannya lantaran takut menjadi korban aksi para pelaku yang menyambangi toko jaya raya elektronik.

“Biasanya dua juta dapat sehari. Ini Cuma dapat 200ribu karena kejadian ini. Gawe-gawe ribut cak ini, kami wong kecik inilah yang jadi korbannya,” terang Deni (43) pedagang mainan warga Kelurahan ¾ Ulu.

Sementara Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution dikonfirmasi di lokasi kejadian  mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran tersebut. Namun begitu, pihaknya telah mengamankan dua warga terkait terjadinya kebakaran Toko Jaya Raya Elektronik. Hanya saja dirinya tak mau dini berkomentar apakah kedua orang tersebut sebagai pelaku pembakaran.

\"Sudah dua orang kita amankan dan masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Lanjutnya, atas kejadian tersebut pihaknya mengerahkan pengamanam di beberapa objek vital lainnya. Selain pihaknya juga akan menambah personel untuk melakukan pengamanan.

Atas kejadian itu, juga belum bisa dipastikan kerugian yamg dialami korban. Namun kisaran kerugian mencapai miliaran. Belum lagi, ratusan toko yang tutup disekitarnya dapat mengurangi omset penjualan.

“Pengamanan akan ditambah dari Brimob Jambi dan Bengkulu pasca kejadian ini. Namun untuk status dari pelaksaanaan pilgun masih biasa saja dan akan tetap berjalan lancar,\" ujarnya.

Saat kejadian, satu pleton pasukan gegana langsung berjaga di kantor walikota unbtuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan. Begitupun objek vital lainnya dan aset Romi Herton seperti SPBU langsung dijaga ketat

 

 Pengamanan Semakin Diperketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: