>

BBM Naik, Atur Keuangan Lebih Cermat

BBM Naik, Atur Keuangan Lebih Cermat

MASALAH yang dihadapi Indonesia ternyata bukan saja terbatasnya akses masyarakat terhadap perbankan. Tetapi, juga  ada kekhawatiran akan jumlah simpanan dana ke tabungan yang berkurang pasca kenaikan BBM Juni lalu. Itu disebabkan jumlah pendapatan masih tetap, tetapi kenaikan pengeluaran akibat kenaikan harga barang yang menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM.

Jika biaya konsumsi sehari-hari naik, tentu imbasnya dana yang dialokasikan untuk tabungan juga bakal berkurang. Baru-baru ini, ada satu survei dari salah satu lembaga internasional di tanah air yang menyebutkan masyarakat di lima kota besar menurunkan jumlah dana pribadi mereka untuk menabung. Berdasar hasil survei Kadence International, penurunan jumlah tabungan masyarakat berdasar kota berkisar antara 11–18 persen.

”Secara kuantitas pendapatan kita saat ini masih tetap, namun pengeluaran bisa lebih besar daripada biasanya. Ini bisa memengaruhi pos perencanaan keuangan, terutama tabungan dan investasi,” jelas Eko Endarto, financial planner.

Menurut Eko, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut. Paling mudah adalah mengelola pengeluaran dengan lebih efisien. Dalam arti, berani mengurangi anggaran untuk pos-pos yang nonpokok. Misalnya, rekreasi. Termasuk di dalamnya belanja, nongkrong di kafe, dan semacamnya. ”Akan tetapi, jika tak bisa, kurangilah investasi jangka panjang Anda dan jangan mengurangi porsi untuk tabungan Anda,” saran Eko.

Menabung, menurut Eko, memiliki banyak keuntungan. Dengan menabung, nasabah memiliki likuiditas dana yang lebih pasti. ”Mengurangi jatah tabungan akan memengaruhi kemampuan Anda memiliki dana tunai dalam jangka dekat. Sedangkan dengan mengurangi porsi investasi jangka panjang dalam jangka waktu tertentu, Anda bisa menggantinya

di masa depan,” papar dia.

(aan/c7/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: