Jalinsum Mulai Normal

Jalinsum Mulai Normal

Kapolda Janji Evaluasi Penegakan Hukum

MURATARA - Kondisi wilayah Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sehari pascapembakaran Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Muara  Rupit dan Rawas Ulu, kemarin (3/7), mulai kondusif. Arus lalu lintas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang sempat diblokir warga kembali normal.

                Sebelumnya, dini hari sekitar pukul 01.20 WIB, kemarin, sekitar 200 petugas TNI gabungan dari Kodim 0406 Mura-Lubuklinggau dan Kodim 0409 Rejang Lebong, Curup, Bengkulu berhasil menyingkirkan pohon di empat titik yang menutupi Jalinsum. Di tengah kerja keras anggota TNI memotong pohon yang ada sarang tawonnya itu, warga masih berkerumun di pinggir akses Jalinsum tepatnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit.

                Bahkan, massa melempari setiap kendaraan polisi yang melintas.  Termasuk men-sweeping mobil yang membawa polisi di dalamnya. \"Mobil kami sempat diperiksa oleh warga, mereka menduga di dalam mobil ada polisi,\" kata Imron,  seorang warga Desa Noman, Kecamatan Rupit saat melintas di akses Jalinsum Desa Karang Anyar. 

                Danrem Garuda Dempo (Gapo) 044 Palembang, Kolonel Rochadi didampingi Dandim 0406 Kabupaten Mura-Lubuklinggau, Letkol CZI Widyo Hartanto mengimbau warga agar menyerahkan seluruh proses yang ada kepada proses hukum. \"Polisi sekarang masih melakukan penyelidikan. Apakah memang korban merupakan pelaku kejahatan atau bukan. Dalam hal ini, jika polisi bersalah maka diproses secara transparan,\" ujar Widyo.

                Personel TNI AD, tambah dia, masih di lokasi untuk melakukan pengamanan dan memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak bertindak anarkis. \"Kita harapkan masyarakat menjaga situasi dan kondisi yang kondusif,\" tuturnya.

                Seperti diwartakan, sekitar pukul 17.00 WIB, Selasa (2/7), Mapolsek Muara Rupit dan Rawas Ulu kembali dibakar massa. Itu setelah seorang warga bernama Herlika alias Heri (19), warga Dusun III, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara tewas ditembak polisi. Heri ini, diduga  anggota komplotan perampok Jalinsum yang sering meresahkan warga. Bahkan, Polres Mura sudah memasukkannya dalam target operasi (TO) bersama kakaknya, Saiful.  

                Kejadian itu, kedua kalinya. Sebelumnya, Senin, 29 April 2013 lalu, massa membakar polsek setelah terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat peserta aksi menuntut agar pemerintah pusat segera menyetujui pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Musi Rawas Utara (Muratara). Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, langsung terjun ke lapangan. Dia meluncur bersama pejabat utama seperti Direktur Kriminal Umum, Direktur Sabhara, Kabid Propam, dan Kabid Dokes Polda Sumsel.

                Kemarin, Kapolda bahkan melihat langsung proses bedah autopsi di Kamar Jenazah RSUD dr Sobirin Kota Lubuklinggau. \"Kita segera memeriksa dan  mengevaluasi prosedur penegakan hukum secara transparan terkait tewasnya Herlika alias Heri (19).  Kita periksa dan evaluasi prosedur yang ada,\" ujar Saud kepada wartawan, kemarin.

                Amrullah, kakak sepupu tersangka Herlika alias Heri menyesalkan aksi penembakan terhadap Heri. \"Dio (Heri) itu sepuluh betul orangnya dan bukan tersangka atau bandit besar yang dituduhkan aparat kepolisian,\" ujar Amrullah. 

                Menurutnya, usai mendapatkan informasi tewasnya Heri warga dengan spontanitas melakukan aksi pembakaran mapolsek. \"Kita tidak menyuruh, tetapi aksi spontan warga. Kita inginkan pembuktian mana yang benar menurut polisi. Jika Heri memang tersangka yang dituduhkan,\" jelas dia. 

                Pantauan Sumatera Ekspres, keluarga korban yang masih berduka mengikuti dengan seksama proses autopsi yang dimulai pukul 09.00 WIB kemarin oleh tim dokter Labfor dari Polda Sumsel. Keluarga berharap agar kematian Heri diusut tuntas dan tetap beranggapan kalau polisi salah tangkap. \"Yang jelas polisi salah tangkap, sebab yang dicari Syaiful (kakak Heri). Tidak tahunya adiknya (Heri). Mereka berdua ini mirip mukanya. Kami minta diusut tuntas,\" kata Soldi (40), paman dari Heri.

                Kasubdit 3 Direktorat Reserse Umum (Direskrimum) dipimpin AKBP Kristovo Arianto melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penangkapan  tersangka Heri (19) di area perkebunan karet, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. \"Olah TKP ini penting,\" ujarnya.

                 Kapolres Mura AKBP Chaidir mengatakan pihaknya tetap akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dengan banyaknya angka tindak kejahatan di akses Jalinsum Kecamatan Rupit dan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara. Sekaligus  melakukan pengejaran bersama dengan tim dari polda termasuk terhadap pelaku Syaiful yang merupakan kakak dari Heri.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: