>

Sedot Anggaran Rp 1,4 M

Sedot Anggaran Rp 1,4 M

Stroke Centre RS Bratanata Diresmikan

JAMBI-Pembangun Stroke Center Rumah Sakit (RS) TK.IV Dr Bratanata Jambi yang diresmikan penggunaannya oleh Komandan Korem (Danrem) 042 Garuda Putih, Kol. Inf. Eko Budi Susanto, kemarin, menyedot anggaran sebesar Rp 1, 4 Miliar (M).

Kepala Rumah Sakit TK.IV. Dr Bratanata, Mayor CKM dr Nirwan Arif SpM, dalam laporannya, mengatakan,  beberapa anggaran yang digunakan untuk pengadaan Alkes Rp 246 juta. Lalu, untuk bahan interior Rp 24 juta dan alat pendukung lainnya Rp 22 juta. 

Sebelum diresmikan, acara ini dibuka dengan laporan perwira yang ditunjuk, yakni Ilyas, Mkes. Dalam sambutannya, Komandan Denkesyah 02.04.02, Letkol CKM dr H setya Budhi, MM, MARS mengatakan, stroke center sudah direncanakan sejak 1 tahun lalu.

\"Diharapkan ini berkontribusi positif bagi masyarakat dan bisa jadi center di Sumatera Tengah bagi masyarakat dan angkatan darat khususnya,\" kata Denkesyah. 

Danrem, Kol. Inf. Eko Budi Susanto, pembangunan stroke center ini merupakan yang pertama ada di Jambi. \"Diharapkan ke depan tak ada masyarakat dan tentara yang kena stroke. Jawabannya ada disini. Kami apresiasi Dandenkes merealisasikan ini,\" katanya.

Dikatakannya, setiap RS harus ada sarana dan prasarana serta fasilitas yang lengkap. Terbatasnya anggaran bukan penghalang untuk melakukan terobosan. Dengan diresmikannya stroke center ini, membuktikan tak ada yang tak mungkin dilakukan. 

\"Gedung ini sebagai pelayanan tepadu untuk pasien stroke dan dilengkapi fasilitas lengkap. Dengan ini diharapkan mutu pelayanan kesehatan meningkat. Pembangunan ini tak terwujud begitu saja, namun dengan jerih payah dan biaya mahal. Maka harus dioperasionalkan sebaiknya agar usia pakainya tahan lama,\" imbuhnya.

\"RS ini ingin dijadikan RS Penyangga Sumatera Tengah. Di Sumatera utara ada RS Putri Hijau yang melayani Aceh juga. Lalu RS penyangga sumatera selatan menginduk. Nah, di tengah belum ada, maka RS ini harus jadi RS penyangga Sumatera Tengah. Ini mudah-mudahan terjawab,\" tambahnya.

Dia mengatakan, RS Bratanata memang merknya adalah milik prajurit. Hanya saja, RS itu terbuka untuk umum. \"Pasien Padang, Bengkulu, Kerinci sudah tak terhitung lagi. Silahkan datang. RS pembantu di kerinci, bangko, bungo itu harus diperhatikan juga,\" ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, juga hadir Kakesdam II Sriwijaya, Kol CKM dr Jajang Edi Priyatno SpB, MARS. Danrem meminta kepada Kakesdam, jika ada alat kesehatan di pusat yang tak dipakai, diharapkan didorong ke Jambi. \"Sehingga bisa disebar ke daerah. Tapi alat yang tidak ada disini, kalau yang ada ya buat apa,\" pungkasnya.

(wsn) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: