PT SKU Diduga Biang Rusuh

PT SKU Diduga Biang Rusuh

MUARA BUNGO – Warga dusun Telentam dan Candi dengan warga Batang Uleh yang terdiri dari empat dusun yang meliputi dusun Tebing Tinggi Ule, Dusun Ranah Jelmu, Dusun Rambah dan Dusun Bukit Kemang sama-sama menuding PT SKU (Satya Kisma Usaha) sebagai penyebab terjadinya kerusuhan antara mereka.

          “Yang membuat persoalan ini menjadi rumit seperti ini adalah PT SKU. Seumur hidup saya baru sekali ini masyarkat Candi rebut dengan dusun Rambah,” ujar Firdaus, salah seorang warga Batang Uleh saat menghadiri pertemuan perdamaian di kantor bupati (4/7).

          Ia mengatakan, pihak PT SKU mempunyai peran besar disebalik keributan yang terjadi tersebut. “Ini adalah konflik yang sangat besar yang terjadi diantara dusun satu nenek moyang ini. PT SKU lah yang membuatnya begini,” tudingnya.

          Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rio (kepala desa, red) Telentam, Musa. Dihadapan wakil bupati dan Kapolres serta perwakilan warga Musa mengatakan PT SKU lah biang dari semua kerusuhan itu.

          “Ini karena tindak tanduk PT SKU, karena janji mereka tidak pernah ditepati. Malah masyarakat _okum_ an Telentam yang diadu dombanya dengan warga Batang Ule,” sesalnya.

          Meski mengaku sangat kesal dengan PT SKU, kedua belah pihak yang bertikai pada rapat yang dipimpin wakil bupati kemarin sepakat untuk belum membahas persoalan itu demi untuk menjalankan proses perdamaian terlebih dahulu yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu besok.

          Sementara itu wakil bupati Bungo dikonfirmasi usai memimpin rapat kemarin belum mau berkomentar banyak. Katanya, rapat yang dipimpinnya itu focus untuk menyelesaikan konflik antar warga terlebih dahulu. Dirinya mengaku belum ingin membahas persoalan jalan kabupaten yang ditempuh oleh angkutan PT SKU, CSR hingga terjadinya konflik antar warga.

          “Yang penting kita damaikan warga ini dulu, baru yang perusahaan setelahnya. Pokoknya mana yang urusan Pemda akan dilakukan oleh Pemda, mana yang masuk ranah hukum kita serahkan kepada pihak kepolisian,” ungkap wabup, Mashuri.

          Terpisah pihak PT SKU melalui Aspiyan yang hendak dikonfirmasi belum bisa dilakukan. Nomor handphone yang biasa digunakannya ketika dihubungi tidak ada jawaban.

(ari/jenn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: