Pembangunan Fokus ke Timur
Perda RTRW Provinsi Jambi Kelar
JAMBI- Pengembangan Provinsi Jambi ke depan dipastikan mengarah ke wilayah Timur Jambi. Tepatnya dengan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung yang dipastikan akan menjadi gerbang majunya perekonomian Jambi.
Kepastian ini didapat setelah diundangkannya Perda RTRW Provinsi Jambi 20 tahun mendatang, yakni periode 2013-2033 dengan Perda Nomor 10 Tahun 2013 Tentang RTRW Provinsi Jambi 2013. Perda ini diundangkan per 4 Juli lalu.
‘‘Sudah ditandatangani bapak gubernur tanggal 3 Juli,’‘ kata Doni Iskandar, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi.
Dia mengatakan, lahan konservasi difokuskan di wilayah Barat Jambi. Lalu, sentra produksi di bagian Tengah, dan Distribusi di Timur Provinsi Jambi. ‘‘Konsepnya mengalirkan produksi barang, jasa dan orang dari Barat ke Timur dan begitu pula sebaliknya. Serta mengalirkan produk barang dan Jasa dari Utara Jambi ke Selatan,’‘ ungkapnya.
Dikatakannya, pergerakan aktivitas barang, jasa, dan manusia secara internal di Provinsi Jambi diarahkan untuk peningkatan kapasitas ekonomi Provinsi. ‘‘Yakni melalui peningkatan jaringan energi dan transportasi di dalam wilayah Provinsi Jambi yang secara konsep dari Barat ke Timur. Yakni, dari wilayah produksi menuju wilayah distribusi atau pasar dengan berbasiskan modal transpoprtasi laut,’‘ jelasnya.
Sementara untuk eksternal, sambungnya, yakni dari utara Jambi ke selatan menggunakan konsep yang sama. ‘‘Tapi bersifat eksternal. Maka kita arahkan pada penguatan dan pembangunan jaringan transpoprtasi, listrik dan air bersih yang secara spesifik difokuskan pada kawasan pantai timur (ujung jabung),’‘ sambungnya.
Tujuannya, adalah agar ada aliran raw material atau barang jadi yang didistribusikan ke luar Jambi. ‘‘Ya melalui ujung jabung tersebut dari wilayah utara dan selatan Jambi, yakni Sumsel dan Riau,’‘ ujarnya.
‘‘Selain itu, juga memperkuat lintas tengah sumatera yg melalui Provinsi Jambi untuk menarik produksi dari Sumbar dan Bengkulu juga memanfaatkan Pantai Timur. Tapi basisnya wilayah,’‘ tambahnya.
Dengan bebagai konsep itu, dijelaskannya, maka pantai Timur atau pelabuhan Ujung Jabung akan menjadi kluster utama. ‘‘Sedangkan Merangin dan Kerinci, Bungo dan Sarolangun sebagai bagian dari kluster pendukung aliran aktivitas barang dan jasa yang memperkuat ekonomi masing-masing wilayah,’‘ pungkasnya.
Menurutnya, keberadaan sarana dan prasarana adalah untuk menciptakan wilayah yang mampu menampung dan memproses produksi barang mentah jadi setengah jadi atau jadi. Atau bahkan hanya sebagai terminal angkutan saja. ‘‘Tapi itu juga jangan dijadikan program antara bagi Provinsi saja. Ini mengingat kemampuan kita terbatas. Maka kita fokuskan dulu ke pasarnya via pantai timur,’‘ ujarnya.
‘‘Yang jelas tata ruang berusaha mengatur agar tidak terjadi persaingan aktivitas ekonomi antar kabupaten dengan pola seperti ini. Seperti pengembangan pariwisata akan jadi domain Kabupaten Kerinci tapi perhotelannyo ado di Kota Sungai Penuh. Jadi, pariwisata Kerinci juga didukung oleh Sungai Penuh dan Saling menguntungkan,’‘ tandasnya.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: