>

Para Ustad yang Kebanjiran Order di Bulan Ramadhan

Para Ustad yang Kebanjiran Order di Bulan Ramadhan

Bersyiar Sejak Duduk di Bangku Tsanawiah

AKTIFITAS para ustad kian padat seiring masuknya bulan Ramadhan. Wahyudi Abdul Wahab salah satunya. Ustad yang akrab disapa ustad Wahyudi ini bahkan hanya memiliki waktu sepertiga dari bulan ramadhannya untuk berbuka di rumah bersama keluarga.

YUNITA SARI SEMBIRING

 

USTAD  yang satu ini mungkin sudah tak asing lagi di kalangan umat muslim yang ada di Jambi. Kiprahnya sebagai ustad sudah dimulai sejak dirinya masih duduk di bangku tsanawiah. Kala itu dirinya baru menginjak usia 14 tahun.

‘’Dulu saya selain sering berlatih juga sering mengikuti lomba. Dimulai dari situlah saya sering memberikan ceramah,” paparnya.

Dia mengakui, kesibukannya memang meningkat drastis ketika memasuki bulan Ramadhan. Yang biasannya hanya waktu-waktu tertentu saja, khusus selama bulan Ramadhan dirinya memiliki jadwal rutin mengisi ceramah ataupun safari Ramadhan mulai dari pagi, siang dan malam.

“Biasanya di kantor-kantor mengisi kultum di pagi hari. Selepas zuhur juga banyak mengisi safari Ramadhan. Dan dilanjutkan malam hari untuk mengisi ceramah sekaligus imam untuk shalat tarawih,”ungkapnya.

Bahkan menurutnya untuk mengisi ceramah di malam Ramadhan jadwalnya sudah dipersiapkan dari 2 bulan sebelumnya.

“Biasanya mesjid-mesjid yang meminta berceramah sudah menghubungi dari 2 bulan sebelumnya,” terangnya.

Di mata lelaki berusia 41 tahun ini, menjadi penceramah merupakan pofesi yang sangat terhormat, baik di mata Allah maupun dimata manusia. Sehingga saat ditanya sampai kapan ia akan mengisi ceramah, ia menjawab akan bersyiar hingga semampunya.

Lelaki yang sehari-harinya bekerja di Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jambi ini mengaku waktunya bersama keluarga memang cukup berkurang selama ramadhan. Bahkan dapat dikatakan selama ramadhan waktu berbuka puasa bersama keluarga hanya sepetiga dari sebulan. Namun karna ini merupakan tugas yang mulia dan keluarga sangat mengerti sehingga hal tersebut tak pernah menjadi persoalan.

“Selama ini keluarga sangat mendukung apalagi pekerjaan sebagai penceramah itu adalah bagian dari syiar agama,” tandasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: