>

Pasar Beduk Target Retribusi

Pasar Beduk Target Retribusi

JAMBI - Dinas Pasar Kota Jambi pada tahun 2013 ini menargetkan perolehan retribusi dari pasar beduk yang dikelola oleh Pemerintah Kota Jambi.

Diungkapkan Kepala Dinas Pasar Kota Jambi, Duria Sunita, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, tahun 2013 ini ada dua lokasi pasar beduk yang dikelola oleh Pemkot Jambi, dengan jumlah lapak yang disediakan bagi pedagang lebih kurang 550 lapak.

\"Saat ini sudah ada 500 lebih (pedagang, red) yang mendaftar,\" ungkap Duria.

Lebih lanjut, Duria mengatakan, untuk persiapan tanda sendiri sudah dipasang di dua lokasi titik pasar beduk milik pemkot yakni Gang Siku, Jalan W.R Supratman dan Eks. Terminal Taksi Jalan Mr. Asa’ad sebanyak.

\"Persiapan tenda sudah ada, itu lebih dari 100 unit tenda yang sudah kami siapkan,\" tambah Duria.

Sementara itu untuk pasar beduk yang dikelola oleh swasta, Duria mengatakan sejauh ini baru ada empat yang melapor, yakni yang berlokasi di Perumnas Kota Baru, Pujasera, Sukorejo, dan Payo Lebar. Duria menambahkan, pihak swasta lainnya yang juga mengelola pasar beduk namun belum melapor, juga diminta untuk segera melapor.

\"Kita berharap (dari pasar beduk swasta, red) juga ada retribusi. Untuk itu kita berharap agar pihak kecamatan melakukan pengecekan,\" ujar Duria.

Lebih lanjut Duria mengatakan, pihaknya juga berharap agar pedagang yang berjualan di pasar beduk untuk menjaga kebersihan.

\"Kita juga berharap dagangan mereka laris,\" pungkasnya.

Sementara itu, Pemda Sarolangun juga menyiapkan pasar bedug untuk warganya. Pasar Beduk yang berlokasi di Pasar Bawah Sarolangun, menyediakan 92 meja dan semuanya sudah dipesan oleh pedagang. “ Dibanding tahun lalu jumlah meja menurun, tahun lalu pihak kelurahan menyediakan 94 meja namun tahun ini hanya 92 meja,” ujar Lurah Pasar Imron SSTP.

Setiap meja kata Imron, dikenakan biaya Rp 300 ribu selama bulan Ramadan. Biaya tersebut sudah mencakup keamanan, kebersihan dan listrik. Diakui Imron, biaya yang dikenakan naik Rp 50 ribu disbanding tahun lalu. “ Tahun lalu setiap meja dipungut Rp 250 ribu, tahun ini menjadi Rp 300 ribu dikarenakan TDL listrik yang naik,” tukasnya.

(jun/bnr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: