Napi Ngamuk, Lapas Dibakar

Napi Ngamuk, Lapas Dibakar

Ratusan Napi Lapas Tanjung Gusta Ngacir

MEDAN - Ratusan penghuni lembaga pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan mengamuk dan melarikan diri, Kamis (11/7) sekira pukul 18.30 WIB. Bahkan, mereka juga menyerang petugas keamanan Lapas dan merusak sejumlah fasilitas yang ada di dalam lapas, dengan cara membakar. Akibatnya, kebakaran besar terjadi di sisi kanan dan kiri lapas. Serta sejumlah petugas keamanan lapas termasuk kepala keamanan lapas, Asep Sutandar mengalami luka-luka dan harus mendapat perwatan medis.

Informasi diterima Sumut Pos (Jawapos Group, red), kejadian itu dipicu dari padamnya listrik di lingkungan sekitar lapas. Trafo yang ada pada tiang listrik yang terletak di depan lapas, meledak hingga aliran listrik padam. Akibat keadaan itu, penghuni lapas kesulitas hingga mengajukan komplain pada petugas Lapas.

\"Karena komplain, saya menghubungi pihak PLN dan pihak PDAM Tirtanadi. Sempat trafo itu diperbaiki, namun tetap tidak bisa diperbaiki, \" ungkap Asep Sutandar saat ditemui Sumut Pos di sebuah ambulance tempatnya dirawat.

 Lebih lanjut, bapak 3 anak itu menyebut kalau pihaknya berusaha memenuhi tuntutan para penghuni lapas dengan alat seadanya. Berbekal 2 unit ganset, Asep menyebutkan pihaknya menyalakan aliran listrik untuk dapat menyalakan mesin pompa air sehinnga dapat mengalirkan air. Namun, upaya itu disebut Asep tidak dapat maksimal karena air tetap tidak dapat mengalir ke kamar mandi yang ada di blok lantai 3.

\"Sekira pukul 17.30 WIB, listrik sempat menyala namun hanya sebentar. Saat itulah, mereka semakin mengamuk dan kembali mendatangi saya. Saat itu, dari mulut ke mulut terjadi keributan. Spontan saja, mereka mengamuk dengan menyerang sehingga saya melarikan diri. Begitu saya sampai di luar barulah saya kena lemparan dari hujan batu yang mereka buat, \" tambah pria yang tinggal di komplek samping lapas itu.

 Saat disinggung soal penghuni lapas yang melarikan diri, Asep mengaku kalau para penghuni lapas menerobos dengan cara merusak pintu bagian depan. Selanjutnya, disebutnya para penghuni lapas yang berjumlah 2.599 orang itu melarikan diri. Karena banyaknya jumlah penghuni lapas yang mencoba melarikan diri yang tidak sebanding dengan jumlah petugas lapas, disebut Asep membuat para penghuni lapas yang melarikan diri itu semakin leluasa melarikan diri.

 Warga yang tinggal di sekitar lapas mengaku kalau para penghuni lapas yang melarikan diri itu, sebahagian mengenakan celana dalam saja. Jumlah mereka, disebut warga sekitar ratusan orang. Setelah berhasil menerobos gerbang depan lapas, warga menyebut kalau para penghuni lapas itu melarikan diri ke jalan sebelah kanan yaitu menuju Helvet dan ke jalan sebelah kiri menuju Hamparan Perak.

\"Mereka jalan biasa saja, bagaimana ada yang menahan. Petugas Lapas saja disandera mereka. Mereka lewat belakang-belakang rumah kami ini yang bisa tembus ke tanah garapan Helvetia, ke Klumpang hingga Hamparan Perak. Jumlah mereka pastinya ratusan orang, \" ungkap Ida yang mengaku sedang duduk-duduk di depan rumahnya saat kejadian.

 Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, Polisi, TNI dan petugas Pemadam Kebakaran tampak terus bekerja keras di lokasi kejadian. Namun, para penghuni lapas yang sudah mengamuk, masih terus melakukan perlawanan dengan terus melakukan pengrusakan dan pembakaran. Terlebih, bagian depan lapas, masih terus dibakar dan pada pukul 22.00 WIB, api masih belum dapat dipadamkan. Keadaan itu, juga membuat warga sekitar resah. Mereka tajut api semakin mebesar dan merembet ke rumah warga.

\"Makin takutlah, ledakan aja sudah 2 kali terjadi dan api semakin membesar dan belum padam. Bisa-bisa merembet ke rumah kami, \" tambah Ida yang rumahnya tepat di depan Lapas.

(mag-10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: