>

Audit Kapal Di Sembilan Pelabuhan

Audit Kapal Di Sembilan Pelabuhan

JAKARTA-Sebanyak 1.247 kapal siap mengangkut pemudik pada masa angkutan lebaran yang dimulai H-15 Hari Raya Idul Fitri. Kementerian Perhubungan mengaku akan melakukan audit secara acak (uji petik) kelengkapan sistem kemanan dan keselamatan kapal di sembilan pelabuhan.

                Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan pihaknya segera melaksanakan audit secara acak terhadap ribuan kapal yang ada di beberapa pelabuhan strategis, terutama yang ramai digunakan saat lebaran nanti. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan kapal laut dari sisi keamanan dan keselamatan serta kelaikannya.\"Kita sudah siap melakukan sidak (inspeksi mendadak) mulai H-21 nanti,\" ujarnya akhir pekan lalu.

Bobby mengaku, timnya sedang mempersiapkan diri dan akan langsung melakukan uji petik di beberapa pelabuhan usai rapat koordinasi. Kendati demikian ditegaskan, bahwa uji petik kapal ini bukan menakut-nakuti operator kapal tapi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan operator dalam melaksanakan angkutan lebaran.\"Uji petik ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun,\" tambahnya.

Namun begitu, menjelang masa angkutan lebaran seperti sekarang ini, Ditjen Perhubungan Laut lebih menggiatkan program audit terhadap kapal penumpang.\"Memang ini khusus menjelang musim angkutan lebaran, untuk menegaskan kesiapan operator saja. Kita akan melakukan secara acak di tempat yang crowded (ramai penumpang) seperti Semarang dan Bakaheuni dan lainnya,\" sebutnya.

                Dalam uji petik itu nantinya akan diaudit pemenuhan standar keselamatan dan keamanan pelayaran terhadap kapal-kapal di pelabuhan. Pasalnya, seringkali ditemukan kapal yang bagus namun infrastruktur keselamatannya kurang sehingga sangat riskan jika terjadi kecelakaan atau kebakaran.\"Kelengkapan peralatan keselamatan yang diaudit seperti pelampung dan rakit penolong,\" tuturnya.

                Dari audit secara acak itu biasanya akan ditemukan beberapa kekurangan kapal yang harus segera dipenuhi sebelum melanjutkan pelayaran. Bahkan jika ditemukan kondisi yang sangat berbahaya Kemenhub bisa saja melarang kapal tersebut berlayar.\"Nanti ada laporan apakah kapal itu siap berlayar atau harus di-grounded karena tingkat kelaikannya dari segi keamanan dan keselamatan belum terpenuhi,\" lanjutnya.

Menurut Bobby kemungkinan akan ada kenaikan jumlah penumpang angkutan lebaran yang menggunakan kapal. Diperkirakan jumlahnya naik lima persen dibandingkan tahun lalu. Secara umum, Bobby menegaskan bahwa sebanyak 52 pelabuhan siap menjalankan angkutan lebaran.\"tapi berdasarpengalaman-pengalamans ebelumnya, jumlah penumpang terbesar akan terjadi di Kalimantan menuju Jawa dan sebaliknya,\" kata dia.

(wir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: