Polri Periksa 11 Orang Terkait Kerusuhan Di Nabire

Polri Periksa 11 Orang Terkait Kerusuhan Di Nabire

JAKARTA- Pihak kepolisian segera bergerak cepat menangani kerusuhan di GOR Kota Lama Nabire, Papua yang terjadi Minggu malam lalu (14/7). Meski belum ada penetapan tersangka, Kapolri Timur Pradopo menuturkan, pihaknya sudah memeriksa 11 orang saksi terkait kerusuhan usai pertandingan tinju tersebut. \"Kita periksa saksi-saksi, yang pasti adalah penyelenggara, kemudian yang tahu pasti masalah kejadian. Ada 11 orang,\"papar Timur di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin (15/7).

Namun, Timur masih enggan mengungkapkan identitas penyelenggara pertandingan yang berujung pada kerusuhan tersebut. Dia hanya menuturkan agar menunggu hasil pemeriksaan. \"Salah satunya (saksi) memang dari penyelenggara. Tunggu saja updatenya. Kita tunggu hasil pemeriksaan,\"jelas Timur.

Meski begitu, Timur tidak menampik jika jumlah personil pengamanan kurang memadai. Diantara jumlah penonton yang mencapai 1500, jumlah personil pengamanan yang terdiri dari TNI dan Polri hanya 250 orang. Timur pun tidak menyangka bakal terjadi kerusuhan di arena pertandingan tinju. Pihaknya berasumsi, penonton pertandingan tinju pada umumnya lebih tertib dibanding penonton pertandingan sepakbola.

\"Dari hasil laporan memang penonton kurang lebih 1500, ya pertandingan tinju kan nggak kayak permainan bola, artinya lebih tertib. Sehingga pengamanan yang kurang lebih sekitar 250, itu fakta di lapangan,\"urainya.

Karena itu, Timur menekankan, di samping melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, pihaknya juga akan melakukan evaluasi lebih mendalam terkait pengamanan. \"Tentunya kita lakukan langkah-langkah audit, pemeriksaan lebih dalam,\"tegasnya.

Sementara untuk langkah pengamanan pasca kerusuhan, Timur memaparkan pihak kepolisian telah melakukan sejumlah langkah antisipatif. Diantaranya, dengan menambah jumlah personil pengamanan untuk kondisi kemanan Nabire. \"Hari ini (kemarin), Kapolda Papua sudah ada di lokasi dari Jayapura. Kemudian juga ada bantuan tambahan pengamanan. 300 dari TNI dan 300 dari Brimob Polda Papua. Sejak jam 12 malam, kondisi terakhir bisa dikendalikan,\"imbuh dia.

Seperti diketahui, kerusuhan antar suporter tersebut terjadi sekira pukul 23.00 WIT setelah pertandingan tinju antara Yulius Pigome dari Sasana Mawa dan Alvius Rumaropen dari sasana Persada usai. Pendukung Yulius Pigome dari sasana Mawa yang kalah angka dalam pertandingan itu kemudian\" mengamuk di dalam GOR yang berisi 1500 penonton. Penonton saling dorong dan saling menginjak sehingga jatuh korban. Menurut Kapolri, juga berkaitan dengan hadiah pemenang pertandingan tinju tersebut.

\"Itu ada akelompok penonton yang menjadi suporter tidak terima dengan beberapa keputusan wasit kaitan dengan pemenang dan hadiah. Sehingga timbul hal-hal yang merupakan penganiayaan dan perusakan sehingga di gedung tadi yang memang pintunya hanya dua, kemudian desak-desakan, sehingga menimbulkan ada yaang terinjak. Korban meninggal 18 orang, lainnya luka-luka,\"ungkap Timur.

(Ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: