Dua Teroris Ditembak Mati

Dua Teroris Ditembak Mati

TULUNGAGUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri kembali berhasil menangkap terduga teroris. Kali ini dua terduga teroris jaringan Poso  dibekuk di warung kopi yang digunakan sebagai halte, di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, pagi kemarin (22/7).

      Dua teroris tersebut terpaksa ditembak mati, karena mereka  melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Bahkan, sempat terjadi baku tembak antara anggota korps berlambang burung hantu dan dua teroris itu. Untung, dalam peristiwa tersebut tidak melukai anggota Densus 88.

      Dua terduga teroris yang tewas di senjata Densus 88 tersebut Dayat dan Riza, keduanya warga asal Medan, Sumatera Utara. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.45. Diduga, kedua teroris itu hendak meninggalkan Tulungagung menuju Jawa Tengah (Jateng) dengan naik bus. 

      Berdasarkan informasi yang diterima Wartawan Jawa Pos Radar Tulungagung, dua teroris tersebut sebenarnya sudah menjadi target Densus 88 sejak tiga bulan lalu. Anggota densus terus mengintai seluruh gerak gerik teroris. \"Teroris sudah menjadi target Densus 88. Dan hari ini (kemarin) berhasil dilumpuhkan. Monitor dua teroris sudah dilakukan Polda diback-up Polres Tulungagung sejak Sabtu lalu,\" ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono

      Unggung-panggilan Unggung Cahyono melanjutkan, dua teroris itu mulai masuk ke Tulungagung sejak Sabtu (20/7) lalu. Selama di Tulungagung terduga  teroris itu menginap di SPBU dan masjid. Salah satunya di   Musala  Al- Jihad, Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo.

      Selanjutnya, mereka ditampung Mugi Hartanto, 38, warga Desa Gambiran, Kacamatan Pagerwojo, yang berprofesi sebagai guru honorer  Sekolah Dasar (SD) Geger, Sendang. Dan dibantu Sapari, 49, warga dusun Krajan, Desa Penjor, Kecamatan  Pagerwojo, yang berprofesi sebagai staf kesra Desa Penjor.

      Unggung melanjutkan, dua terduga teroris tersebut dibekuk ketika mereka menunggu bus halte di Jalan Pahlawan. Dua teroris tersebut diantar Mugi Hartanto dan Sapari menunggu bus jurusan Surabaya. Karena bus yang ditunggu cukup lama, maka Mugi Hartanto dan Sapari masuk ke warung kopi milik Mimin.  Namun dua teroris tetap berdiri di depan warung.

      Tak lama menunggu, datang sekitar 10 anggota Densus 88 dengan mengendarai toyota Avanza warna putih langsung menangkap mereka. Mengetahui ada anggota Densus, Dayat salah satu teroris memberikan perlawanan dengan menembak anggota. Beruntung tembakan meleset. Anggota densus pun langsung memberikan perlawanan balik dengan menembak dada kiri Dayat. Dia langsung tersungkur di atas trotoar dan langsung dibawa masuk mobil Avanza.

      Sedangkan Riza masuk ke dalam warung. Dia lantas menyandera Mimin pemilik warung. Riza menyandera dengan memegang leher Mimin. Namun hal itu tak membuat anggota densus keder. Satu peluru langsung ditembakkan densus ke bagian kepala Riza. Seketika Riza tewas dan tersungkur di lantai warung. \"Teroris membawa senjata api jenis revolver dan melawan. Petugas langsung melumpuhkannya,\" kata Unggung  saat pers release di lokasi kejadian.

      Dua terduga teroris tersebut selalu membawa pistol dan tas rangsel. Diduga tas itu berisi bom aktif.  Saat densus berhasil melumpuhkan dua teroris tersebut, Mugi Hartanto dan Supari hendak kabur. Namun densus telah mengepung warung kopi dan langsung menangkap dua pengantar teroris tersebut. Mereka pun langsung  dimasukkan dalam kendaraan dan dibawa ke Polda Jatim. \"Sedangkan teroris yang tewas kami serahkan  ke RS Bhayangkara Kediri,\" ujar Unggung.

      Dari TKP densus berhasil mengamankan barang bukti milik teroris di antaranya dua buah senjata api jenis revolver dan dua bom  jenis it ots yang masih aktif. Dua terduga  teroris itu  membawa senjata dan bom yang berada di dalam tas.

Selain itu, densus juga mengamankan dua sepeda motor Honda Win milik rekan teroris dengan nopol AG 6470 TE dan AG 4246 RA. Barang itu kini diamankan Polda Jatim.

      Menurut Unggung, dari data Densus 88, dua teroris tersebut merupakan jaringan teroris Poso. Mereka sudah berada di Jawa Timur selama tiga bulan dan berpindah-pindah. Di antaranya Surabaya, Lamongan, Magetan dan Tulungagung. \"Baru Sabtu lalu tiba di Tulungagung,\" katanya.

      Ditanya warga yang terluka, Unggung membenarkan kabar itu. Namun dia memastikan kondisi Sujiono, warga Karangwaru, Tulungagung yang terluka karena percikan peluru tersebut tidak parah dan kini dirawat di RSUD dr Iskak. \"Saya sudah cek ke rumah sakit. Kondisinya tidak parah, hanya luka lecet di bagian leher,\" jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: