Dua Kali Ambon berduka

Dua Kali Ambon berduka

8 Orang Meninggal,  5 Hilang, 4390 jiwa Mengungsi

AMBON -  Bencana banjir dan longsor kembali terjadi di Ambon, setelah setahun sebelumnya peristiwa serupa terjadi. Angka korban meninggal dan hilang masih simpang siur. Data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah korban meninggal 8 orang, sementara sumber tak resmi menyebut 15 orang meninggal dunia.

Banjir dan longsor kemarin, disebabkan hujan deras yang menguyur Kota Ambon sejak 29 Juli malam hingga 30 Juli 2013 pagi. 70 persen lebih kota Ambon tertutup banjir. Bahkan,  daerah seperti Kudamati yang tidak pernah kebanjiran, kemarin juga ikut terima dampak banjir.

Banjir terparah terjadi di beberapa titik, seperti Galala, Batumerah, Skip, Batugajah, Ponegoro-Airmata China, Perigi Lima, Batugantung, Talake, Waihaong, Silale, Sobali, dan Jalan Baru. Rata-rata air naik mencapai 3 sampai empat meter dari permukaan tanah setelah meluap dari sungai.  Di beberapa titik juga terjadi banjir, tapi tidak parah. 

Selain itu longsor juga terjadi bersamaan dengan derasnya hujan, seperti di Batumeja, Skip, Batugajah, Kebun Cengkeh, dan di beberapa tempat lainnya. Sampai tadi malam, jumlah korban meninggal sebanyak 8 orang, 2 orang di lokasi Ahuru, 1 orang di Galunggung, 2 orang di Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, 1 orang di Dusun Eri Kecamatan Nusaniwe, 2 orang ditemukan di lokasi Tanah Tinggi.

Sementara lima  orang dinyatakan hilang diantaranya, 1 orang di Ahuru, 1 orang di Batu Gajah, 3 orang di Batu Meja. Empat orang korban luka-luka kini dirawat, 878 rumah tergenang, 4390 jiwa atau 878 KK mengungsi, 50 unit rumah rusak berat, dan 30 unit rumah rusak ringan.

Kemarin, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu sejak pagi turun melihat kondisi bencana. Dia menyatu dengan masyarakat, dan melihat langsung derita warganya. Dari lorong ke lorong, dia masuki untuk memantau situasi bencana. Tak jarang dia berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.

Ratusan masyarakat merasa senang ditinjau langsung gubernurnya. \"Jangan bilang bantuan dulu, yang penting pa Gubernur sudah datang ke lokasi bencana saja, kamu sudah merasa dia sangat simpati dengan derita kami. Ini tipe pemimpin yang benar-benar kami inginkan,\" kata salah satu warga Jalan baru.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, hari ini (kemarin-red) Kota Ambon berduka lagi, akibat hujan deras yang menguyur Kota Ambon.  \"Hari ini kita berduka terkait musibah yang kita alami, karena kurang 2 hari setahun persis kita mengalami musibah banjir dan longsor yang belum tertangani dan mendapat musibah baru lagi,\" paparnya disela-sela rapat koordinasi bersama pimpinan Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) di Kota Ambon, Selasa (30/7).

Dia menjelaskan, hujan yang terjadi telah menyebabkan musibah bencana yang terjadi secara merata pada seluruh kecamatan di Kota Ambon. Karena itu, pihaknya membentuk tim untuk melakukan pemantauan terhadap lokasi bencana di Kota Ambon.

\"Terkait dengan itu kita harus mengambil langkah tepat darurat untuk mengatasi masalah ini. Saya rasa kita bentuk tim, lalu kita sebar untuk terus melihat lokasi yang terkena bencana, karena banyak titik yang memerlukan bantuan pemerintah,\" ujarnya.

Menurut dia, pihaknya meminta tim kecil untuk memantau secara langsung kondisi banjir dan longsor yang terjadi di Kota Ambon akibat hujan dan banjir dengan melakukan penanganan langsung baik memberikan bantuan makanan siap saji maupun bantuan tanggap darurat lainnya.

\"Kita mulai mengevaluasi sehingga kita dapat mengambil langkah yang harus kita ambil. Karena itu, tim yang kita bagi dan turun langsung ke lapangan untuk menginventarisir data korban yang ada,\" terangnya.

Dinas Sosial Kota Ambon diperintahkan untuk membuka dapur umum untuk mengantisipasi bencana, mengingat bulan ramadhan tidak ada rumah makan yang melakukan aktivitas makan minum. \"Kita buka dapur umum agar masyarakat yang mengalami korban tidak kesulitan mendapatkan makanan,\" tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: