Densus Ringkus Kelompok Pengebom Wihara

Densus Ringkus Kelompok Pengebom Wihara

JAKARTA---Densus 88 Mabes Polri menggerebek sebuah ruko di Jalan Raya Hasibuan, Bekasi Timur, Kota Bekasi kemarin. Mereka adalah jaringan pemasang bom di Vihara Ekayana 4 Agustus lalu. Kelompok ini dibekuk di Percetakan Andescre, jalan Mayor Hasibuan 12 RT 06/ RW 08 kelurahan Margarahayu Bekasi Timur.

                \"Operasi dimulai pukul 18.45,\" ujar sumber Jawa Pos kemarin. Ruko tersebut sehari-harinya menjadi lokasi usaha percetakan. Sekitar pukul 18.45, datang dua buah mobil kijang dan satu  unit mobil polisi. Puluhan orang anggota Densus 88 menggunakan helm dan penutup muka keluar dari mobil dan merangsek masuk ke area ruko tersebut.

                Tidak lama kemudian, mereka keluar membawa empat orang. Mereka diikat dan matanya ditutup lakban. Menurut saksi mata bernama Eka yang dihubungi Jawa Pos semalam, keempat orang itu merupakan pegawai percetakan dan berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Mereka sudah sekitar dua tahun bekerja di percetakan tersebut. \"Pemiliknya bernama Zaenal, warga Rawalumbu, Bekasi,\" ujarnya.

                Informasi yang dihimpun Jawa Pos, keempatnya terkait dengan upaya teror terhadap Kedubes Myanmar dan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat. Mereka adalah Khaerul Ikhwan, 32, kelahiran Madiun, Jatim; Andri Wahono, 21, kelahiran Trenggalek, Jatim; Ahmad Irfan, 22, warga Tegal, Jateng; dan M Samsuri, 40, warga Kranji, Bekasi Barat.

      Saat ini, mereka dibawa ke sebuah lokasi untuk diinterogasi lebih dalam terkait keterlibatan dalam kedua kasus tersebut. \"Benar, ada penangkapan, kaitan dengan terorisme. Saat ini masih dikembangkan oleh penyidik,\" ujar kepala Biro Penerangan Masyarakat mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi.

      Selain mengungkap plot pengeboman Vihara ,  Densus 88 masih terus mencari pelaku penembakan Pondok Aren. Mereka diduga bagian dari sisa sisa kelompok Abu Roban. \"Untuk kelompok Abu Roban, yang tertangkap hidup 27, tewas tujuh, dari pengakuan  mereka anggotanya 60-an orang,\" kata seorang penyidik anti teror kemarin.

      Dari sisa-sisa anggota yang diperkirakan 26 orang itu mereka diduga masih punya senjata api. \"Ini beda dengan pelaku pengeboman Vihara. Beda kelompok. Penembak ini kelompok yang profesional, mereka sudah merampok berulangkali,\" katanya.

      Kelompok Abu Roban merampok untuk mendanai janda-janda teroris.  Mereka mendapatkan amunisi dari kelompok Abu Umar . \"Jadi, masih ada hampir satu peleton kelompok ini, itu berbahaya sekali,\" katanya.

      Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyad Mbai memastikan pelaku penembakan Pondok Aren adalah kelompok teroris. \"Ini motifnya dendam, mereka selalu dendam,\" kata Mbai.

      Mantan Kapolda Sumatera Utara itu menjelaskan, siklus teroris selalu menciptakan kelompok baru. \"Nama bisa berganti-ganti, tapi dari kelompok yang itu-itu juga,\" kata Ansyad.    

       Sementara itu, kematian Aiptu Kus Hendratna mendapat perhatian khusus dari Satgas Perlindungan Anak. Satgas yang bernaung di bawah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu memberikan penghargaan \"Kak Seto Award\" kepada Kus Hendratna melalui Mabes Polri. Jasa Kus Hendratna terhadap anak-anak dinilai luar biasa.

                Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi kepada Asisten SDM Polri Irjen Prasetyo kemarin. Bertempat di kediaman Kak Seto \"Panggilan Seto Mulyadi, penghargaan itu diberikan karena Kus Hendratna berperan besar dalam pengembangan Yayasan Sayap Ibu Cabang Bintaro, yang mengurusi anak-anak berkebutuhan khusus.

                \"Ipda Anumerta Kus Hendratna inilah potret sesungguhnya polisi sahabat anak yang kami rintis dengan Polda Metro Jaya sejak 1985,\" terang Kak Seto. Menurut pria 62 tahu itu, Keteladanan Kus Hendratna dalam aktivitasnya dengan anak diffable layak menjadi contoh bagi masyarakat.

                Ungkapan tersebut diamini oleh Ketua II Yayasan Sayap Ibu Cabang Bintaro Renowati Hardjosubroto yang juga hadir kemarin. Dengan nada sendu, Reno mengungkapkan, di sela kedibukannya Kus Hendratna nyaris tidak pernah absen mengurusi anak-anak berkebutuhan khusus yang diasuh yayasannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: