Dana Haji Terus Menggelembung

Dana Haji Terus Menggelembung

2.732.989 calon jamaah masuk Daftar Tunggu

JAKARTA-  Dana haji yang terkumpul melalui setoran awal calon jamaah terus menggelembung. Perkiraan saat ini dana yang terkumpul lebih dari Rp 50 triliun. Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) ikut turun mengawasi penggunaan uang masyarakat itu.

 Irjen Kemenag M. Jasin menuturkan pengelolaan penggunaan dana haji harus terjamin akuntabilitas dan transparansinya. \"Apalagi saat ini Kemenag menjelankan reformasi birokrasi,\" katanya saat dihubungi kemarin. Dia mengatakan jumlah dana haji terus menggelembung, karena tren pendaftar baru semakin meningkat.

 \"Perkiraan saya jumlahnya sudah lebih dari Rp 50 triliun,\" ujar mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu. Dana itu perlu diawasi, karena penggunaannya setiap tahun hanya sedikit. Diperkirakan dana yang terpakai untuk membayai penyelenggaraan haji setiap tahunnya sekitar Rp 3 triliun saja. Dengan kondisi ini, perputaran antara uang masuk dengan keluar sangat tidak sebanding. Sehingga jika tidak diawasi, bisa menimbulkan potensi penyimpangan pengelolaan dana haji.

 Jasin menyambut baik rencana tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag yang membuat sistem transparansi pengelolaan dana haji melalui virtual account. Melalui sistem ini, masing-masing calon jamaah haji dapat mengetahui simpanan pokok mereka beserta bunganya selama mengendap hingga pemberangkatan.

 Dia juga meminta seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi penggunaan dana haji. Jasin memiliki prinsip, semakin banyak pihak yang menyoroti atau mengawasi pengelolaan dana haji ini maka potensi penyimpangannya semakin kecil.

 Data terkini di Sistem Komputerisasi Haji Terpadi (Siskohat) Kemenag menyebutkan saat ini ada 2.288.189 calon jamaah haji reguler yang sudah membayar uang muka berhaji. Dengan rencana pemberangkatan jamaah haji reguler tahun sejumlah 155.200, berarti saat ini ada 2.732.989 calon jamaah masuk daftar tunggu atau waiting list.

 Selain urusan anggaran atau dana haji ini, Jasin juga mempersiapkan tim untuk melakukan pengecekan layanan haji 2013. Tim ini akan langsung diturunkan ke Arab Saudi mendampingi jamaah. Diantara yang bakal dilakukan pemantauan adalah urusan katering, transportasi, pemondokan, dan seluruh layanan di Armina (Arafah dan Mina). Dia berharap tim teknis pelayanan haji bisa mempertahankan kualitas memuaskan seperti tahun lalu. (wan)

>�� sa@1^(r`alau mayat ditahan selama tujuh hari, berarti ada tujuh sapi yang dipotong,\" katanya. Itu berarti upaya mengembangkan ternak sapi hanya habis dibuat pesta. Apalagi, banyak juga yang sampai berutang untuk membeli sapi itu.

 

 Apa sanksi bagi yang menahan mayat lebih dari dua hari\" Jelas: Tidak akan ada pendeta yang datang untuk memberkati pemakamannya. Untuk itu, Bupati Lopez minta dukungan Keuskupan Atambua. Uskup setuju. Kini setiap ada kematian, maksimum hanya dua sapi yang dipotong.

 Demikian juga saat banyak sapi memangsa tanaman muda sorgum. Bupati bikin kesepakatan dengan masyarakat adat. Ketua adat pun membuat keputusan: Kalau ada sapi yang masuk ke ladang sorgum, sapinya boleh dipotong. Sejak itu, tidak ada lagi tanaman sorgum yang rusak. Pernah terjadi satu sapi lolos ke ladang sorgum. Ketua adat benar-benar memutuskan untuk memotong sapi itu. Aman.

 Setelah sorgumnya berbuah, muncul ancaman baru. Kali ini masyarakat adat tidak mungkin lagi bisa mengatasi: serbuan burung! Ribuan burung datang bertengger di pucuk sorgum! Sambil mematuk-matuk.

 Saya terpikir, kinilah saatnya minta bantuan mahasiswa. Terutama fakultas pertanian dan elektro. Merekalah yang kini harus menemukan cara mengatasi burung. Yang bisa menemukan ide yang realistis-aplikatif akan saya beri hadiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: